KOMPAS.com - Unggahan soal gamofobia yang disebut ketakutan untuk menikah ramai di media sosial.
Unggahan itu ditayangkan oleh akun Twitter ini pada Kamis (10/8/2023).
Dalam unggahan, terdapat foto berisi keterangan mengenai gamofobia yang diartikan ketakutan untuk menikah, berpasangan, dan berkomitmen dengan seseorang.
"Apa itu gamophobia? ketakutan untuk menikah, berpasangan, dan berkomitmen dengan seseorg. seorang gamophobia bisa menyukai seseorng tp jika jika diajak hubungan yangg serius, perasaannya bisa tibatiba hilang," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Dis! Gak takut menikah, gak takut berhubungan, cuma takut sama orang yang salah aja ???? pic.twitter.com/yS1MfNdciu
— AREA JULID (@AREAJULID) August 10, 2023
Hingga Jumat (11/8/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 137.800 kali dan mendapat 2.312 suka.
Lantas, benarkah gamofobia merupakan ketakutan untuk menikah dan apa penyebabnya?
Baca juga: Alasan Semakin Banyak Anak Muda di China Enggan Menikah
Dosen psikologi dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo membenarkan gamofobia merupakan ketakutan seseorang untuk menikah atau mempunyai komitmen serius dengan orang lain.
Menurutnya, belakangan ini gamofobia justru menjadi gaya hidup orang-orang modern.
"Itu sering terjadi, terutama di negara-negara besar," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2023).
Gamofobia dapat menyebabkan seseorang tidak ingin berkenalan dengan orang lain di luar hubungan pekerjaan.
Terlebih, terdapat norma keluarga bahwa semua keputusan dipilih oleh diri masing-masing yang mendukung adanya fobia ini.
"Gamofobia bisa muncul secara sadar maupun tidak sadar. Tapi, seringnya disadari oleh yang bersangkutan," tutur Ratna.
"Konsepnya adalah melakukan itu (gamofobia) berarti ia menyadari bahwa konsekuensi yang akan didapat apa," tambahnya.
Meski begitu, menurutnya manusia sudah kodratnya hidup berpasang-pasangan.
Baca juga: Berapa Gaji Minimal untuk Siap Menikah? Pakar: Asal Punya Pendapatan Aktif
Ratna mengatakan, banyak penyebab yang bisa memengaruhi munculnya gamofobia pada seseorang.