Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Isi BBM di SPBU Harus Nominal Ganjil agar Tidak Dicurangi? Ini Kata Pertamina

Kompas.com - 07/08/2023, 14:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebutkan saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU sebaiknya pakai nominal ganjil, ramai di media sosial.

Hal itu bermula dari sebuah unggahan di akun TikTok ini pada Sabtu (5/8/2023).

"Ada tips dari orang SPBU Pertamina. Kalau beli bensin nilai rupiahnya harus ganjil. Contohnya Rp155.500 atau Rp77 ribu. Jangan Rp100 ribu. Settingan SPBU Pertamina itu angka genap. Katanya, hampir sebagian besar SPBU Pertamina, curang," tulis pengunggah dalam unggahan.

Unggahan tersebut kemudian menuai banyak komentar dari warganet. Beberapa warganet mengatakan hal serupa seperti yang ada dalam unggahan.

"Pernah ngisi 50k,Kek berasa cepat abis,kalo ngisi 48k kek lama gt," kata akun @AnggareMy.

"Aku gk pernah ngisi genap selalu ganjil," tulis akun @decyafriza.

Hingga Senin (7/8/2023) siang, unggahan itu sudah dilihat sebanyak 1,6 juta kali dan mendapatkan lebih dari 860 komentar dari warganet.

Lantas, benarkah sebaiknya isi bensin pakai nominal ganjil agar tidak dicurangi, karena takaran SPBU angka genap?

Baca juga: Ramai soal Foto Bright Gas 3 Kg Harganya Rp 35.000, Ini Kata Pertamina


Penjelasan Pertamina

Saat dikonfirmasi, Coprorate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting membantah terkait dengan unggahan yang menyebut bahwa pengisian BBM harus dengan angka ganjil.

"Terkait konten yang beredar di media sosial yang menyebut pembelian BBM harus dengan angka ganjil, Pertamina Patra Niaga menyatakan hal tersebut tidak benar," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Ia mengungkapkan, terlepas dari nominal pembayaran ganjil atau genap, kuantitas BBM yang dikeluarkan nozzle atau alat pengisian BBM di SPBU, menurutnya sudah sesuai dengan nominal yang tercantum.

Irto menyampaikan bahwa Pertamina Patra Niaga juga terus mendorong digitalisasi di SPBU agar penyaluran BBM kepada masyarakat tepat dan merata.

"Selain itu, setiap alat ukur sudah ditera sesuai ketentuan yang berlaku. Ini dilakukan agar penyaluran BBM tepat secara kualitas dan kuantitas," jelasnya.

Baca juga: Pemilik Nama Agus Dapat BBM Gratis di SPBU Ini, Bagaimana Caranya?

 

Nozzle tidak memengaruhi takaran BBM

Petugas menunjukkan nozzle dispenser yang telah dilengkapi Radio Frequency Identification Device (RFID) Reader pada acara simulasi ujicoba RFID di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 31.10202 di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2013). Ujicoba tersebut tersebut sebagai implementasi dari program sistem monitoring dan pengendalian BBM berbasis teknologi informasi.
KOMPAS/PRIYOMBODO Petugas menunjukkan nozzle dispenser yang telah dilengkapi Radio Frequency Identification Device (RFID) Reader pada acara simulasi ujicoba RFID di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 31.10202 di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2013). Ujicoba tersebut tersebut sebagai implementasi dari program sistem monitoring dan pengendalian BBM berbasis teknologi informasi.

Sementara itu, Supervisor Pengawas SPBU Coco Ahmad Yani Semarang Purnomo mengungkapkan bahwa kecepatan pelan, sedang, dan cepat pada nozzle hanyalah pengaturan waktu.

Menurutnya nozzle tidak berhubungan dengan jumlah bahan bakar yang terisi ke dalam tangki.

"Bensin mengalir lebih cepat dan lambat saja. Jadi, nominal yang tertulis pada monitor dispenser tetap. Kan nozzle otomatis, bisa tertutup sendiri ketika volume sesuai nominal pembelian," ucap Purnomo dikutip dari Kompas.com (21/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com