Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rizqi Abdulharis
Dosen

Peneliti isu keagrariaan dan kebencanaan

Pentingnya Administrasi Pertanahan untuk Atasi Penurunan Muka Tanah

Kompas.com - 26/07/2023, 11:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pentingnya Administrasi Pertanahan

Dengan memerhatikan bahwa aktivitas manusia menjadi penyebab utama terjadinya perubahan iklim dan penurunan muka tanah, konsep administrasi pertanahan menjadi kunci untuk menangani masalah tersebut. Konsep adminitrasi pertanahan -atau yang dikenal dengan istilah keagrariaan di Indonesia- mengatur hak, batasan, dan tanggung jawab (rights, restrictions, and responsibilities/RRRs) manusia dalam pengelolaan ruang yang ditempati, yang termasuk pula sumber daya yang ada di dalamnya.

Administrasi pertanahan merupakan layanan dasar yang harus dilaksanakan negara, yang tidak hanya mengatur penguasaan dan pemilikan tanah maupun ruang tetapi mengatur pula penataan dan pembangunan ruang. Administrasi pertanahan juga menjadi dasar pengembangan kegiatan ekonomi berbasis ruang bagi masyarakat.

Penyediaan perumahan dan ruang publik yang layak serta sarana transportasi yang berkelanjutan seperti yang dilaksanakan di Cape Town dan Kota Pekalongan merupakan beberapa tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan penataan dan pembangunan ruang.

Pengembangan kegiatan ekonomi inklusif yang dilaksanaan di dua kota tersebut menjadi ranah dari administrasi pertanahan. Pemanfaatan konsep administrasi pertanahan dalam pengembangan ketahanan terhadap perubahan iklim dan penurunan muka tanah serta ketahanan terhadap bencana pada umumnya juga mencerminkan perlunya kolaborasi antar berbagai sektor.

Selain sektor pemerintahan yang memiliki tugas mengembangkan kebijakan dan merencanakan serta mengawasi jalannya penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan, pembangunan dan pengembangan ekonomi berbasis tanah, sektor akademis menjadi tulang punggung dalam pengembangan konsep-konsep, inovasi, dan program-program dalam lingkup ini.

Sektor kemasyarakatan pun memiliki peranan yang penting dalam pengembangan kapasitas pengelolaan tanah dan sumber daya yang berkelanjutan. Selanjutnya, media memegang peranan penting dalam penyampaian informasi terkait program-program yang ada serta sektor swasta menjadi pemeran utama dalam pelaksanaan pembangunan.

Apabila kolaborasi dan sinergi lima sektor tadi - yang dikenal dengan konsep pentahelix – dalam pelaksanaan administrasi pertanahan dapat tercapai, maka ketahanan terhadap perubahan iklim dan penurunan muka tanah serta ketahanan terhadap bencana sangat memungkinkan untuk kita capai bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Cara Mendapatkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan Digital melalui Jamsostek Mobile

Tren
9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

9 Rekomendasi Makanan yang Membantu Menunjang Fungsi Otak, Apa Saja?

Tren
Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Meski Kaya Kolagen, Ini Jenis Kulit Ikan yang Tak Boleh Dimakan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com