KOMPAS.com - Menjaga pola tidur teratur dan berkualitas dapat meminimalisir risiko munculnya penyakit.
Namun, bagi sebagian orang, mengatur pola tidur bisa menjadi aktivitas yang sulit untuk dilakukan.
Ada kalanya ketika seseorang lalai dalam menjaga pola tidur karena terlalu asyik bermain gim atau berbincang dengan teman.
Selain itu, ada orang yang terjaga hingga larut malam alias begadang karena harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.
Hal tersebut membuat seseorang memiliki potensi kurang tidur.
Baca juga: 5 Efek Kurang Tidur bagi Kesehatan Tubuh, Picu Diabetes hingga Obesitas
Dikutip dari Healthline, setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang bervariasi.
Namun, kebanyakan orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh sampai sembilan jam per malam.
Seseorang dengan pola tidur yang teratur dan berkualitas diyakini bisa merasakan sederet efek positif.
Beberapa efek positif yang bisa dirasakan adalah meningkatkan konsentrasi, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan mempertahankan atau menurunkan berat badan.
Lalu, efek apa yang bisa dirasakan oleh seseorang yang memiliki kebiasaan begadang?
Baca juga: Ramai soal Orang Begadang Alami Revenge Bedtime Procrastination, Apa Itu?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui artikel di laman resminya, menjelaskan kebiasaan begadang bisa menurunkan sistem imun sehingga membuat seseorang mudah sakit.
"Begadang membuat tubuh kita tidak beristirahat cukup. Kurangnya waktu tidur atau istirahat membuat sirkulasi sel darah putih terganggu," tulis Kemenkes.
"Sel darah putih yang terganggu inilah yang dapat menurunkan sistem imun kita," lanjut penjelasan Kemenkes.
Selain memengaruhi kesehatan fisik, kebiasaan begadang juga bisa memberikan efek buruk terhadap kesehatan mental.
Sebab, kebiasaan begadang cenderung membuat persiapan untuk memulai hari menjadi kurang terencana dan berpotensi mengacaukan aktivitas sehari-hari.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.