Lebih rinci, berikut tiga penyebab memar karena diinfus sebagaimana disebutkan oleh Andi:
Pada saat pemasangan infus, pembuluh darah vena terletak di bawah jaringan kulit. Oleh karena itu, seringkali pembuluh darah itu tidak terlihat, sehingga harus dilakukan beberapa kali penusukan agar jarum dapat masuk.
Penusukan beberapa kali itu dapat menyebabkan luka pada pembuluh darah yang lebih kecil sehingga menyebabkan keluarnya darah di bawah kulit, atau biasa disebut memar kulit.
Jika infus sudah terpasang dan diplester (difiksasi), seringkali selangnya bergerak karena aktivitas pasien. Hal itu dapat menyebabkan posisinya tidak sesuai.
Oleh karena itu, dapat menyebabkan keluarnya darah di bawah kulit dari pembuluh darah atau disebut dengan memar kulit.
Selain itu, memar yang muncul setelah diinfus dapat disebabkan oleh lubang bekas selang yang tidak langsung menutup. Hal itu diperparah jika selang infus yang digunakan berukurang besar.
Sehingga ada darah yang keluar dari pembuluh darah dan terjadinya pengumpulan darah di bawah kulit.
Baca juga: Ramai soal Kulit Lutut Menghitam, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Andi mengungkapkan, memar yang membesar karena infus tidak memerlukan pengobatan khusus.
Penanganannya bisa dilakukan kompres air dingin untuk mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan. Selain itu, bisa juga diberikan salep anti nyeri untuk mempercepat pengenceran darah di bawah kulit.
Namun jika memar masih terus berlanjut dan tidak ada perubahan menuju sembuh, Andi menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
“Sebaiknya ke dokter dan periksa fungsi pembekuan darah. Apalagi kalau memar disertai pembengkakan,” jelasnya.
Baca juga: Ramai soal Kulit Badan Terasa Gatal dan Panas Mirip Biduran, Apa Penyebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.