Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pengguna IndiHome Diduga Bocor, Telkom: Tidak Ada Kebocoran Data

Kompas.com - 07/07/2023, 10:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dugaan kebocoran data pengguna IndiHome tersiar di media sosial Twitter. Salah satu pengunggahnya adalah akun @secgron, (2/7/2023).

Data itu berisi data identitas pelanggan IndiHome yang meliputi nomor identitas, alamat IP, email, dan nomor ponsel.

"Kemarin data browsing history pengguna yang bocor, sekarang giliran data pengguna di MyIndihome juga bocor sebanyak 35 juta data.

Data yang bocor diantaranya email, No HP, No Indihome, NIK, Alamat IP dll. Pelaku juga mengklaim memiliki akses ke server milik @TelkomIndonesia," tulis unggahan tersebut.

Mengacu pada unggahan tersebut, pelaku, yang tertulis nama Bjorka, mengeklaim ada 35 juta data pelanggan MyIndiHome yang dijual dengan harga 5.000 dollar Amerika Serikat.

Data tersebut dijual dalam format CSV dengan ukuran 7 giga byte (GB).

Baca juga: 34 Juta Data Paspor Diduga Bocor, Berikut 5 Kasus Dugaan Kebocoran Data di Indonesia


Penjelasan Telkom

SVP Corpoprate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza membantah dugaan kebocoran data pelanggan myIndiHome yang dilakukan oleh hacker Bjorka.

"Hingga saat ini tidak ada kebocoran data dari pelanggan IndiHome. Hingga saat ini, lima detik ke depan kami tidak tahu," tuturnya, dilansir dari Antara, Kamis (6/7/2023).

Reza mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi terkait klaim Bjorka yang membobol data pengguna IndiHome.

Hasil investigasi menunjukkan adanya kejanggalan terkait dugaan tersebut. Data tersebut tidak bisa dipastikan milik pelanggan IndiHome lantaran total pengguna provider layanan WiFi itu hanya 9,2 juta orang.

Di sisi lain, Reza menuturkan, Telkom Indonesia bukan sasaran empuk bagi para hacker. Sebab, basis perusahaan itu adalah telekomunikasi.

Telkom Indonesia juga senantiasa memperbaiki data-data yang tersimpan di database serta melakukan mitigasi untuk mencegah terjadinya kebocoran data.

"Kita juga menyimpan server terkait pelanggan dan lain-lain di tempat yang berbeda, tidak pernah satu. Ini mitigasi kita untuk menjaga data tersebut," jelas dia.

Baca juga: Indonesia Peringkat 3 Kebocoran Data, Gara-gara Bjorka?

Imbauan Telkom

Lebih lanjut, Reza mengimbau kepada seluruh pengguna IndiHome untuk mengganti password WiFi pribadi secara berkala, yakni setiap satu bulan sekali.

"Password itu terdiri dari angka huruf besar kecil itu ada juga, yang kedua tidak ada sharing password. Ketiga password tidak boleh sama semua," terang Reza.

Reza juga mengimbau kepada masyarakat untuk bijak saat menggunakan WiFi di ruang publik.

Kebocoran data di Indonesia

Kasus kebocoraan data di Indonesia sudah beberapa kali terjadi.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan menyebut, sejak 2019 hingga 2023, jumlah kebocoran data yang ditangani Kominfo sebanyak 94 kasus.

Dikutip dari Kompas.com (12/6/2023), Semuel mengeklaim bahwa kasus kebocoran data itu rata-rata banyak terjadi di perusahaan swasta ketimbang milik pemerintah.

Paling baru, dugaan kebocoran data dialami oleh pengguna paspor Indonesia. Informasi kebocoran data tersebut juga beredar di media sosial.

Baca juga: 34 Juta Data Paspor Diduga Bocor, Kemenkominfo Buka Suara

Ada sebanyak 34 juta data paspor WNI yang dijual dengan harga 10.000 dollar Amerika Serikat.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) SIlmy Karim mengatakan, server imigrasi dikelola langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Server imigrasi di PDN (pusat data nasional) milik Kominfo, ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran terkait dugaan kebocoran data pemilik paspor itu.

"Hasil sementara, ada perbedaan struktur data antara yang ada di Pusat Data Nasional dengan yang beredar," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com