Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Sederhana untuk Mengatasi Toxic Positivity, Apa Saja?

Kompas.com - 07/07/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Toxic positivity adalah asumsi, baik oleh diri sendiri atau orang lain, bahwa mereka harus berpikir positif, terlepas dari rasa sakit emosional atau situasi sulit yang dialami.

Cara berpikir tersebut menjadi strategi melarikan diri yang digunakan untuk mendorong dan menghilangkan ketidaknyamanan internal.

Namun, ketika seseorang menghindari emosinya, justru mereka akan menyebabkan lebih banyak kerugian, terutama untuk kesehatan mental.

Baca juga: Apa Itu Toxic Positivity? Berikut Pengertian dan Dampaknya


Misalnya, sebuah studi menunjukkan bahwa ketika Anda diminta untuk tidak memikirkan sesuatu, itu sebenarnya membuat Anda lebih cenderung memikirkannya.

Di sisi lain, ketika Anda menekan perasaan atau emosi, justru dapat menyebabkan lebih banyak tekanan psikologis internal.

Melarikan diri atau penekanan ketidaknyamanan emosional menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, dan memburuknya kesehatan mental secara keseluruhan.

Baca juga: 5 Cara Alami untuk Mengurangi Rasa Cemas, Praktis dan Mudah Dilakukan

Dikutip dari laman Medical News Today, berikut beberapa contoh toxic positivity yang umum terjadi:

  • Menegaskan tepat setelah bencana bahwa "segala sesuatu terjadi karena suatu alasan"
  • Mendesak seseorang untuk fokus pada aspek positif dari sebuah kehilangan berat
  • Menyuruh seseorang untuk mengatasi kesedihan atau penderitaan mereka dan fokus pada hal-hal baik dalam hidupnya
  • Stigma bahwa orang yang selalu tampil positif atau tidak membagikan emosinya sebagai orang yang lebih kuat atau lebih disukai daripada orang lain
  • Mendorong orang untuk berkembang terlepas dari kesulitan apa pun yang mereka hadapi
  • Menepis kekhawatiran seseorang dengan mengatakan, "itu bisa lebih buruk dari itu".

Baca juga: 10 Kebiasaan Positif yang Bisa Membuat Anda Selalu Bahagia, Apa Saja?

Lantas, bagaimana cara untuk mengatasinya?

Cara mengatasi toxic positivity

Ilustrasi cara mengatasi toxic positivity.iStockphoto/vittaya25 Ilustrasi cara mengatasi toxic positivity.

Dilansir dari laman Healthline, berikut beberapa tips sederhana untuk mengatasi toxic positivity:

1. Hindari mengabaikan emosi Anda

Akui bagaimana perasaan Anda, dan rasakan semua emosi Anda, entah itu baik atau buruk. Menghindari apa yang Anda rasakan hanya akan memperpanjang ketidaknyamanan.

Faktanya, berbicara (atau menulis) tentang perasaan Anda itu bagus dan bisa membuat Anda lebih baik.

Sebuah studi menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan dalam kata-kata mengurangi intensitas emosi seperti kesedihan, kemarahan, dan rasa sakit.

Baca juga: 7 Kebiasaan Sederhana untuk Melatih Kesabaran

2. Hargai perasaan orang lain

Dengarkan dan validasi perasaan orang lain, meskipun itu berbeda dari perasaan Anda. Jangan mempermalukan orang lain karena emosi mereka, sebab mereka berhak atas perasaannya sendiri.

Sangat penting untuk mengakui bahwa orang lain mungkin tidak mengatasi hal-hal dengan cara yang sama seperti Anda.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com