Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Kemerdekaan Amerika Serikat, Kenapa Diperingati Tiap 4 Juli?

Kompas.com - 04/07/2023, 13:15 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan Amerika Serikat dirayakan setiap 4 Juli.

Warga Amerika Serikat dan dunia mengenal hari kemerdekaan Negeri Paman Sam dengan sebutan "Fourth of July".

Setiap tahun, warga Amerika merayakan hari kemerdekaan dengan beragam tradisi, dari pesta kembang api, parade, hingga barbeku sambil menikmati cuaca musim panas.

Sebelum rutin merayakan hari kemerdekaan pada 4 Juli, Amerika Serikat melalui sejarah panjang.

Perjalanan panjang itu kemudian membawa Amerika Serikat kepada hari perayaan kemerdekaan pertama pada 4 Juli 1977.

Baca juga: Siapa Paman Sam yang Menjadi Julukan Negara Amerika Serikat?

Dilansir dari laman resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, hari kemerdekaan Negeri Paman Sam kali pertama dirayakan di Philadelphia, Pennsylvania.

Kala itu, perayaan hari kemerdekaan Amerika Serikat ditandai dengan bunyi lonceng dan sorak-sorai orang bergembira.

Hari kemerdekaan pun mulai dirayakan di seluruh penjuru negeri sejak saat itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 7 September 1813, Asal Usul Julukan Paman Sam untuk Amerika Serikat


Baca juga: 5 Negara yang Tidak Memiliki Hari Kemerdekaan, Mana Saja?

Kenapa hari kemerdekaan Amerika Serikat diperingati setiap 4 Juli?

Hari kemerdekaan Amerika Serikat dirayakan setiap 4 Juli karena pada hari itulah Deklarasi Kemerdekaan secara resmi diadopsi oleh Kongres Kontinental.

Kongres tersebut melahirkan dokumen bersejarah di mana koloni Amerika Serikat menyatakan kebebasan mereka dari pemerintahan Britania Raya.

Sebelum itu, gesekan antara koloni Amerika dan Britania Raya terjadi selama lebih dari 10 tahun.

Baca juga: Belanda Resmi Akui 17 Agustus 1945 sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia

Tonggak kemerdekaan Amerika Serikat

Wisatawan mengunjungi Patung Liberty di Libery Island, Kota New York, pada hari pertama tempat itu dibuka kembali untuk umum sejak serangan topan Sandy, Kamis (4/7/2013), bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. 
Kena Betancur/Getty Images/AFP Wisatawan mengunjungi Patung Liberty di Libery Island, Kota New York, pada hari pertama tempat itu dibuka kembali untuk umum sejak serangan topan Sandy, Kamis (4/7/2013), bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

Lalu, terjadilah peristiwa yang disebut-sebut menjadi tonggak kemerdekaan Amerika Serikat, yakni Revolusi Amerika Serikat pada 1775.

Melalui Revolusi Amerika, AS mulai melawan dan keluar dari penjajahan Britania Raya.

Setelah itu, pada Juni 1776, Kongres Kontinental Kedua mengadakan pertemuan di Philadelphia.

Baca juga: 5 Film tentang Kemerdekaan Indonesia, Apa Saja?

Dalam kongres tersebut, Richard Henry Lee dari Virginia memperkenalkan resolusi yang menyatakan persatuan koloni.

Penjelasan di laman resmi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia tertulis, itu adalah kali pertama koloni disebut sebagai Amerika Serikat dalam sebuah dokumen resmi.

Pada 2 Juli 1776, Kongres menyetujui resolusi Lee lewat pemungutan suara yang kemudian memperkuat dasar kemerdekaan Amerika Serikat.

Meski begitu, 4 Juli tetap diakui sebagai hari kemerdekaan karena penandatanganan deklarasi baru dilakukan pada tanggal tersebut.

Baca juga: Link Download Logo Resmi HUT Ke-78 RI Format JPEG, PNG, PDF, dan Vektor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com