Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Sapi dan Kambing Kurban di Indonesia

Kompas.com - 24/06/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebentar lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H.

Di Indonesia, sesuai keputusan pemerintah, hari Raya Idul Adha tahun ini jatuh pada pada Kamis (29/6/2023).

Menjelang Idul Adha, masyarakat pun mulai banyak yang membeli hewan kurban, umumnya berupa sapi dan kambing.

Lantas, apa saja jenis-jenis sapi dan dan kambing untuk kurban?

Baca juga: Jelang Idul Adha 2023, Ini Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik

7 jenis sapi kurban

Umumnya, masyarakat membeli satu sapi untuk dikurbankan dengan sistem gabungan atau patungan dari beberapa orang. Namun tidak dipungkiri, ada sapi yang dibeli hanya oleh satu orang.

Dikutip dari berbagai Kompas.com (20/7/2021), berikut tujuh jenis sapi kurban di Indonesia:

1. Sapi limosin

ilustrasi sapi limosin. SHUTTERSTOCK/Bjorn Beheydt ilustrasi sapi limosin.

Sapi limosin adalah keturunan dari sapi Auroch di Eropa. Jenis sapi ini paling sering dibeli oleh Presiden RI Joko Widodo setiap menjelang Idul Adha.

Sapi limosin merupakan jenis sapi pedaging yang memiliki daging empuk serta rendah lemak.

Sapi ini memiliki tanduk berwarna kuning kegelapan dan tipis, serta warna bulu emas kemerahan yang warnanya lebih terang di bagian bawah perut, paha dalam, sekitar mata dan moncong, sekitar anus, dan ujung ekor.

2. Sapi simental

Sapi simental disebut-sebut sebagai jenis sapi dwiguna, yakni sapi potong dan sapi perah yang dagingnya tidak mengandung banyak lemak.

Selain itu, sapi simental juga termasuk sapi pekerja yang memiliki warna kulit krem, merah bata, atau emas belang putih.

Sapi simental digunakan untuk program grading up sapi lokal di Indonesia melalui inseminasi buatan dengan sapi peranakan ongole yang kemudian menghasilkan istilah sapi SimPO.

Mirip dengan sapi limosin, sapi simental termasuk jenis sapi yang memiliki bobot lahir kecil. Namun, pertambahan bobot sapi simental per hari bisa mencapai 0,9 hingga 1,2 kilogram.

3. Sapi ongole

Sapi ongole merupakan sapi potong dan sapi perah yang dapat menghasilkan susu berkualitas baik.

Sapi ongole memiliki sifat sabar dan tahan lapar, panas, serta haus sehingga cocok dijadikan sebagai sapi pekerja.

Sayangnya, sapi ongole tidak dapat tumbuh besar dengan cepat seperti jenis sapi lainnya.

Di Indonesia, sapi ongole jantan dikawinkan dengan jenis sapi lokal betina. Hal ini berlaku untuk keturunan mereka.

Nantinya, hasil perkawinan silang tersebut akan dikawinkan dengan jenis sapi ongole lagi sehingga presentasi darah sapi jawa terus mengecil dan membentuk sapi yang disebut dengan sapi peranakan ongole (PO).

Baca juga: Larangan Potong Kuku dan Rambut Sebelum Kurban Idul Adha, Bagaimana Hukumnya?

4. Sapi brahman

Sapi brahman atau american brahman dikembangkan di daerah Pesisisr Gulf di Amerika Serikat pada 1854-1926.

Di Indonesia, sapi brahman juga digunakan untuk program grading up sapi peranakan ongole melalui inseminasi buatan yang hasilnya disebut dengan sapi putih.

Jika dilihat dari luar, sapi brahman mirip dengan sapi ongole.

Namun, badan sapi brahman lebih bulat dan kakinya lebih pendek dibandingkan sapi ongole.

Bobot sapi brahman jantan dewasa sekitar 800-1100 kilogram dengan tinggi badan hingga 168 sentimeter.

Sedangkan bobot sapi brahman betina yang sudah dewasa adalah sekitar 500-700 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com