Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Jenis Sapi dan Kambing Kurban di Indonesia

Di Indonesia, sesuai keputusan pemerintah, hari Raya Idul Adha tahun ini jatuh pada pada Kamis (29/6/2023).

Menjelang Idul Adha, masyarakat pun mulai banyak yang membeli hewan kurban, umumnya berupa sapi dan kambing.

Lantas, apa saja jenis-jenis sapi dan dan kambing untuk kurban?

7 jenis sapi kurban

Umumnya, masyarakat membeli satu sapi untuk dikurbankan dengan sistem gabungan atau patungan dari beberapa orang. Namun tidak dipungkiri, ada sapi yang dibeli hanya oleh satu orang.

Dikutip dari berbagai Kompas.com (20/7/2021), berikut tujuh jenis sapi kurban di Indonesia:

Sapi limosin adalah keturunan dari sapi Auroch di Eropa. Jenis sapi ini paling sering dibeli oleh Presiden RI Joko Widodo setiap menjelang Idul Adha.

Sapi limosin merupakan jenis sapi pedaging yang memiliki daging empuk serta rendah lemak.

Sapi ini memiliki tanduk berwarna kuning kegelapan dan tipis, serta warna bulu emas kemerahan yang warnanya lebih terang di bagian bawah perut, paha dalam, sekitar mata dan moncong, sekitar anus, dan ujung ekor.

2. Sapi simental

Sapi simental disebut-sebut sebagai jenis sapi dwiguna, yakni sapi potong dan sapi perah yang dagingnya tidak mengandung banyak lemak.

Selain itu, sapi simental juga termasuk sapi pekerja yang memiliki warna kulit krem, merah bata, atau emas belang putih.

Sapi simental digunakan untuk program grading up sapi lokal di Indonesia melalui inseminasi buatan dengan sapi peranakan ongole yang kemudian menghasilkan istilah sapi SimPO.

Mirip dengan sapi limosin, sapi simental termasuk jenis sapi yang memiliki bobot lahir kecil. Namun, pertambahan bobot sapi simental per hari bisa mencapai 0,9 hingga 1,2 kilogram.

3. Sapi ongole

Sapi ongole merupakan sapi potong dan sapi perah yang dapat menghasilkan susu berkualitas baik.

Sapi ongole memiliki sifat sabar dan tahan lapar, panas, serta haus sehingga cocok dijadikan sebagai sapi pekerja.

Sayangnya, sapi ongole tidak dapat tumbuh besar dengan cepat seperti jenis sapi lainnya.

Di Indonesia, sapi ongole jantan dikawinkan dengan jenis sapi lokal betina. Hal ini berlaku untuk keturunan mereka.

Nantinya, hasil perkawinan silang tersebut akan dikawinkan dengan jenis sapi ongole lagi sehingga presentasi darah sapi jawa terus mengecil dan membentuk sapi yang disebut dengan sapi peranakan ongole (PO).

4. Sapi brahman

Sapi brahman atau american brahman dikembangkan di daerah Pesisisr Gulf di Amerika Serikat pada 1854-1926.

Di Indonesia, sapi brahman juga digunakan untuk program grading up sapi peranakan ongole melalui inseminasi buatan yang hasilnya disebut dengan sapi putih.

Jika dilihat dari luar, sapi brahman mirip dengan sapi ongole.

Namun, badan sapi brahman lebih bulat dan kakinya lebih pendek dibandingkan sapi ongole.

Bobot sapi brahman jantan dewasa sekitar 800-1100 kilogram dengan tinggi badan hingga 168 sentimeter.

Sedangkan bobot sapi brahman betina yang sudah dewasa adalah sekitar 500-700 kilogram.

5. Sapi brangus

Sapi brangus adalah hasil penyilangan antara sapi brahman dan sapi angus. Penyilangan antara keduanya bertujuan untuk menghasilkan sapi potong yang mempunyai ketahanan di iklim sulit.

Sapi jenis ini umumnya berwarna hitam, memiliki punuk dan leher yang pendek, badan besar, dan tidak bertanduk.

Bobot sapi brangus dewasa bisa mencapai lebih dari 900 kilogram dengan tinggi 159 sentimeter.

6. Sapi Bali

Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang dihasilkan dari penjinakan banteng dan diternakan secara murni di Pulau Bali.

Sapi ini termasuk jenis sapi unggulan dalam kemampuan beranak dan komposisi tubuhnya.

Selain itu, sapi jenis ini juga memiliki presentase karkas yang tinggi.

Warna kulit sapi bali betina adalah merah kecokelatan, sedangkan pada sapi bali jantan yang sudah dewasa, warna sapi bali menjadi hitam.

Sapi Bali memiliki kaki yang pendek tetapi kuat dan cenderung mirip kerbau. Bobot sapi bali berkisar antara 300-400 kilogram dengan tinggi sekitar 130 sentimeter.

7. Sapi Madura

Sapi Madura merupakan jenis sapi yang berasal dari Madura dan dihasilkan dari persilangan antara banteng dengan sapi zebu.

Sapi jenis ini mempunyai warna kulit merah bata dan putih di sekitar mulut, mata, pantat, dan ujung kaki.

Setelah dewasa dan menjadi gemuk, sapi Madura jantan akan menimbun lemak di atas leher.

Selain di asalnya, sapi Madura juga sudah tersebar di tempat di mana banyak orang Madura berada seperti Jawa Timur.

Selain sapi, kambing sering dijadikan pilihan hewan kurban mengingat harganya lebih murah.

Adapun 7 jenis kambing kurban di Indonesia sebagaimana mengutip dari Kompas.com (17/6/2022), yakni:

1. Kambing kacang

Kambing kacang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang disebut-sebut merupakan jenis kambing pertama di Indonesia.

Badannya kecil, memiliki tinggi gumba sekitar 60 hingga 65 sentimeter untuk jenis jantan dan 56 sentimeter untuk jenis betina.

Kambing ini memiliki potensi berkembang biak dengan sangat cepat, bahkan pada usia 15 hingga 18 bulan sudah bisa menghasilkan keturunan.

Ciri fisik kambing kacang di antaranya yaitu bulu pendek, bertanduk, telinga pendek dengan bentuk menggantung, serta berwarna putih, coklat, atau hitam.

Tidak hanya lincah, kambing kacang juga termasuk jenis kambing yang tahan terhadap berbagai kondisi, bahkan dalam kondisi pemeliharaan yang sangat sederhana sekalipun.

2. Kambing kosta

Kambing kosta dapat ditemukan di Jakata dan Provinsi Banten.

Jenis kambing ini memiliki ciri fisik bentuk tubuh yang sedang, tanduk pendek, rambut pendek, serta bentuk hidung yang terkadang rata dan melengkung.

Diperkirakan, kambing kosta berasal dari persilangan kambing kacang dan kambing khamsir (kambing impor).

Ada beragam sebaran warna kambing kosta yakni terdapat 61 persen berwarna hitam, 20 persen berwana coklat tua, 10,2 persen berwarna coklat muda, 5,8 persen berwarna coklat merah, dan 3,4 persen berwarna abu-abu.

Umumnya, terdapat dua pola warna rambut kambing kosta, bagian berwarna belang biasanya didominasi oleh warna putih.

3. Kambing gembrong

Kambing gembrong berasal dari kawasan timur Pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Karangasem.

Ciri fisik yang menonjol dari kambing gembrong yaitu memiliki rambut cukup panjang, yaitu sekitar 15 hingga 25 sentimeter. Bahkan, ada beberapa rambut kambing yang menutupi bagian wajah dan telinganya.

Biasanya rambut yang panjang dimiliki oleh kambing jantan, sedangkan kambing gembrong betina memiliki bulu yang pendek, yaitu sekitar dua hingga tiga sentimeter.

Umumnya kambing gembrong didominasi dengan warna putih dengan tambahan warna coklat tua dan coklat muda.

4. Kambing muara

Kambing muara merupakan kambing yang berasal dari Sumatera, umumnya dapat dijumpai di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.

Ciri fisik yang menonjol dari kambing muara, yaitu tubuhnya gagah dan tegap, serta sebaran warna rambut yang bervariasi antara coklat kemerahan, putih, dan hitam.

Kambing muara berbobot tubuh yang lebih besar dibanding kambing kacang. Biasanya, jenis kambing ini dapat melahirkan sebanyak dua hingga empat ekor kambing dalam satu kali proses persalinan.

4. Kabing marica

Kambing marica merupakan kambing asli Indonesia yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan.

Umumnya dijumpai di sekitar Kabupaten Maros, Kabupaten Sopeng, dan Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Ciri fisik paling menonjol dari kambing marica, yaitu bentuk telinganya tegak, kecil, dan pendek dibanding telinga kambing kacang.

Kambing marica juga memiliki bentuk tanduk yang pendek, kecil, serta gerakannya lincah dan agresif.

Jenis kambing ini mampu beradaptasi dengan baik di daerah agro-ekosistem lahan kering dengan curah hujan sangat rendah sepanjang tahun.

6. Kambing Samosir

Sesuai namanya, kambing jenis ini berasal dari Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Bulu kambing Samosir mempunyai warna putih dengan sedikit warna coklat di ujung-ujung badannya.

Kambing Samosir bisa menyesuaikan diri dengan ekosistem lahan kering dan berbatu. Hal ini sejalan dengan topografi Pulau Samosir yang berbatu, sehingga jenis kambing ini bisa berkembang biak dengan baik.

Kambing peranakan etawa merupakan jenis kambing hasil persilangan antara kambing ettawa asal India dengan kambing kacang (lokal).

Jenis kambing peranakan etawa ialah tipe kambing dwiguna, yaitu dapat menghasilkan susu dan daging.

Peranakan etawa yang penampilannya mirip dengan kambing kacang disebut juga dengan bligon atau jawa randu.

Ciri fisik kambing peranakan etawa yaitu bentuk wajah cembung melengkung, dagu berjanggut, telinga panjang, ujung tanduk agak melengkung, tubuh tinggi dan pipih, serta bentuk garis punggung mengombak ke belakang.

Kambing ini juga memiliki bulu yang panjang di bagian leher, pundak, pungggung, dan paha.

(Sumber: Kompas.com/Krisda Tiofani, Suci Wulandari Putri Chaniago I Editor: Yuharrani Aisyah)

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/24/183000265/7-jenis-sapi-dan-kambing-kurban-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke