KOMPAS.com - Final Liga Champions 2022-2023 akan mempertemukan Manchester City dan Inter Milan di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turkiye, pada Minggu (11/6/2023) mulai pukul 02.00 WIB.
Salah satu yang ikonik dari turnamen sepak bola tim-tim benua biru itu adalah anthem Liga Champions yang akan dimainkan sebelum pertandingan.
Lagu tersebut terdengar penuh dengan "nilai magis" menurut legenda Perancis, Zinedine Zidane dalam wawancara di YouTube UEFA.
Lantas, bagaimana sejarah anthem Liga Champions dan apa yang membuatnya terdengar megah?
Baca juga: Man City Vs Inter: Final Liga Champions yang Ditentukan Ruang 10 Meter
Lahirnya anthem Liga Champions bermula ketika UEFA mengubah format European Cup menjadi UEFA Champions League pada 1992.
Dilansir dari BBC, seorang komposer asal Inggris yang juga lulusan Royal College Music, Tony Britten kemudian ditugaskan untuk membuat sebuah anthem untuk gelaran itu.
Ia diberi tugas untuk membuat sebuah lagu yang dapat meningkatkan citra Liga Champions menjadi lebih megah dan indah.
"Itu sudah lama sekali dan sejujurnya itu hanyalah pekerjaan sampingan," kata Britten.
Britten yang mendapat kesempatan tersebut mengatakan, UEFA sebenarnya tidak terlalu yakin dengan apa yang diinginkan.
Britten lalu mengumpulkan playlist lagu klasik sehingga perwakilan dari UEFA dapat merasakan apa yang mereka inginkan.
Ia kemudian mendapat inspirasi dari lagu "Zadok the Priest" karya komposer Jerman bernama George Frideric Handel.
Britten pun melakukan beberapa penyesuaian terhadap lagu karya Handel dan membawanya ke Islington untuk direkam.
Lagu tersebut kemudian dinyanyikan oleh paduan suara dari Academy of St Martin in the Fields dengan iringan Royal Philharmonic Orchestra.
Baca juga: Final Liga Champions Man City Vs Inter Milan, Mancini: Tak Ada Favorit
Dilansir dari Mirror, "Zadok The Priest" yang menjadi inspirasi anthem Liga Champions disusun jelang penobatan Raja George II pada tahun 1727 silam.
Lagu tersebut selalu diputar ketika penguasa baru Kerajaan Inggris dinobatkan, termasuk pada saat penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023) lalu.
Sementara untuk anthem Liga Champions, lirik dalam lagu ini ditulis dalam 3 bahasa, yakni Inggris, Perancis, dan Jerman. Ketiganya merupakan bahasa resmi UEFA.
Dilansir dari laman UEFA, berikut lirik anthem Liga Champions:
Ce sont les meilleures équipes
Es sind die allerbesten Mannschaften
The main event
Die Meister
Die Besten
Les grandes équipes
The champions
Une grande réunion
Eine grosse sportliche Veranstaltung
The main event
Die Meister
Die Besten
Les grandes équipes
The champions
Ils sont les meilleurs
Sie sind die Besten
These are the champions
Die Meister
Die Besten
Les grandes équipes
The champions.
Baca juga: Final Liga Champions, Guardiola Bisa Selevel Ancelotti dan Zidane
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.