Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 50 Tahun, Kapal Karam Misterius Australia Ditemukan di Tasmania

Kompas.com - 05/06/2023, 12:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal MV Blythe Star asal Australia yang karam misterius 50 tahun lalu, ditemukan di pantai Tasmania. 

Kapal yang sedang melakukan perjalanan dari Hobart ke King Island dengan muatan pupuk dan tong bir itu tiba-tiba karam dan tenggelam pada 12 Oktober 1973. 

Beruntung, sepuluh awak kapal barang dengan cepat meninggalkan kapal dengan menaiki sekoci saat kapal mulai tenggelam. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh CSIRO (@csirogram)

Misteri 50 tahun

Para peneliti di Australia telah memecahkan misteri dengan menemukan sisa-sisa kapal MV Blythe Star yang hilang selama 50 tahun.

MV Blythe Star adalah sebuah kapal barang pantai yang tenggelam di barat daya Tasmania pada bulan Oktober 1973.

Menurut pernyataan dari Organisasi Riset Ilmiah dan Industri Persemakmuran (CSIRO) federal, tim peneliti menemukan lokasi bangkai kapal pada bulan April. Saat itu, para peneliti sedang meneliti tanah longsor di bawah air di lepas pantai barat Tasmania.

Para peneliti menggunakan sonar untuk memetakan bangkai kapal. Mereka kemudian mengirim dua kamera bawah air untuk memeriksa kapal secara visual yang tenggelam hampir pada kedalaman 500 kaki.

Baca juga: Dari Batam ke Singapura untuk Siram Suami dengan Air Panas, Wanita Ini Dibui 8 Bulan

Kronologi kapal MV Blythe Star tenggelam

Dilansir dari Smithsonian Magazine, pada 12 Oktober 1973, kapal MV Blythe Star setinggi 144 kaki sedang berlayar di lepas pantai Tasmania.

Pada saat itu, kapal MV Blythe Star sedang melakukan perjalanan dari Hobart ke King Island dengan membawa 10 awak kapal barang dengan muatan pupuk dan bir.

Kemudian kapal mulai tenggelam dan 10 awak kapal tersebut dengan cepat pergi meninggalkan kapal itu.

Menurut Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), hilangnya kapal MV Blythe Star itu memicu pencarian maritim terbesar yang pernah dilakukan di Australia hingga pada saat itu.

Lalu, tujuh hari kemudian, para pencari menghentikan upaya tersebut.

Kendati demikian, orang-orang (awak kapal) itu masih hidup dan mereka menghabiskan lebih dari seminggu di laut dengan mencoba bertahan hidup dalam cuaca badai dengan bubuk glukosa, sedikit air kaleng, dan biskuit.

Baca juga: Arkeolog Temukan Pahatan Batu Kuno Bergambar Manusia, Kapal, dan Hewan Berusia 2.700 Tahun di Swedia

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com