Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkas Berformat ".pdf" Tak Selalu Asli, Ini Bedakan dari Penipuan

Kompas.com - 03/06/2023, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Cara membedakan PDF asli dan palsu

Alfons melanjutkan, untungnya sistem WhatsApp akan melakukan verifikasi ekstensi sebelum menjalankan berkas, serta berkas akan dianggap korup atau rusak.

Misalnya, dengan notifikasi atau pemberitahuan berupa:

  • "This document might contain unsafe content. Make sure you trust the sender before you open it." Atau dalam bahasa Indonesia berarti, "Dokumen ini mungkin berisi konten yang tidak aman. Pastikan Anda mempercayai pengirim sebelum membukanya."
  • "We can't show the file because it's corrupted." Atau "Kami tidak dapat menampilkan file karena rusak."

Menurut Alfons, daripada membuat bingung dengan membedakan PDF asli atau tidak, cara paling mudah adalah dengan menonaktifkan semua izin instal aplikasi.

Adapun caranya, yakni:

  • Buka "Setting" atau "Pengaturan" masing-masing ponsel
  • Pilih "Install Unknown Apps" atau "Instal Aplikasi yang Tidak Dikenal"
  • Jangan centang atau batalkan centang aplikasi untuk menolak izin pemasangan aplikasi dari sumber tidak diketahui.

"Supaya aman dari aplikasi berbahaya," ungkapnya.

Baca juga: Penipuan Berkedok Ditjen Pajak Kirim File APK Melalui WhatsApp, Pakar: DJP Kurang Tanggap

Modus penipuan kirim berkas via WhatsApp

Adapun sebelumnya, Alfons mengatakan, semua penipuan dengan modus mengirimkan berkas melalui pesan WhatsApp bertujuan agar korban menjalankan tautan yang dikirim.

Saat dijalankan, aplikasi tersebut kemudian akan mencuri SMS yang masuk ke dalam ponsel korban.

"SMS yang masuk dicuri dan diteruskan ke akun Telegram penipu secara otomatis. Aplikasi aslinya bernama 'SMS to Telegram'," kata dia.

Alfons menjelaskan, saat APK berbahaya ini dijalankan, sebenarnya akan muncul beberapa peringatan.

Jika peringatan tersebut diabaikan, maka akan muncul peringatan lain saat memberikan akses SMS kepada aplikasi yang akan diinstal.

Bukan hanya SMS, tetapi juga peringatan untuk memberikan akses data dokumen dan foto perangkat kepada aplikasi berbahaya.

Namun, kemungkinan korban tidak terbiasa memperhatikan peringatan tersebut dan dengan mudah memberikan persetujuan atau "Allow" tanpa membaca maupun mengerti akibatnya.

"Aplikasi yang berhasil terinstal akan menjalankan aksinya untuk mencuri saldo korban," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com