KOMPAS.com - Kasus kematian Bripka Arfan Saragih (AS) yang telah dipastikan penyebabnya oleh polisi, kini kembali mencuat ke permukaan.
Hal itu terjadi setelah pihak keluarga korban melalui kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak, menilai ada kejanggalan dalam kasus kematian Bripka AS.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah memastikan bahwa penyebab kematian Bripka AS karena menenggak cairan mengandung racun sianida.
Baca juga: Viral, Video Remaja Ugal-ugalan Sambil Acungkan Senjata Tajam di Cimahi, Ini Kata Polisi
Diberitakan Antara, 5 April 2023, Bripka AS dilaporkan tewas bunuh diri setelah meminum racun sianida.
Jasad Bripka AS ditemukan di Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada 6 Februari 2023.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak mengatakan, Bripka AS mati lemas akibat masuknya racun sianida melalui saluran makan hingga lambung.
Racun sianida kemudian masuk ke saluran napas disertai adanya pendarahan pada rongga kepala akibat trauma benda tumpul atau benturan di kepala.
Baca juga: Saat Polisi Sebut Anak 16 Tahun Diperkosa 11 Pria Kasus Persetubuhan di Bawah Umur
Panca menerangkan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang disengaja ihwal kematian Bripka AS.
Kesimpulan itu didapat dari gelar perkara ulang penyelidikan terhadap kasus kematian Bripka AS. Gelar perkara melibatkan tim forensik, psikologi, ahli pidana, toksikologi, IT, dan keluarga Bripka AS.
Panca menambahkan, dari keterangan para ahli dan fakta, menyimpulkan bahwa Bripka AS melakukan bunuh diri lantaran permasalahan dugaan kasus penggelapan uang para wajib pajak.
Diberitakan Kompas.com Rabu (31/5/2023), pihak keluarga menilai ada kejanggalan dalam kasus kematian Bripka AS.
Oleh karena itu, keluarga Bripka AS mendesak Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangani kasus tersebut.
Kuasa hukum korban, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan, pihak keluarga menemukan adanya luka-luka di tubuh jenazah.
Kamaruddin turut menunjukan sejumlah gambar terkait kejanggalan dari anak kliennya.
Selain itu, keluarga tidak begitu yakin jika Bripka AS bunuh diri. Sebab, Bripka AS bunuh diri tepat setelah dirinya berusaha untuk melunasi utangnya.
"(Kejanggalan) Banyak, ada benjolan kepala, di sini juga benjolan, ada juga di mukanya seperti kesiram sianida, dan sebagainya. Tapi yang menjadi janggal adalah kenapa sudah dibayar lunas kepada kapolres utang tersebut dan tahu-tahu ada pembunuhan," ungkapnya.
Baca juga: Ramai soal Kasus Bripka CS, Ini Tahapan Polisi Bisa Pegang Senjata Api
(Sumber: Kompas.com/Rahel Narda Chaterine | Editor: Bagus Santosa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.