Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Ada Telur di Dalam Telur, Mengapa Bisa Terjadi?

Kompas.com - 29/05/2023, 13:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang memperlihatkan ada telur di dalam telur, viral di media sosial.

Unggahan viral itu dibuat oleh akun TikTok ini pada Jumat (26/5/2023).

Dalam video, tampak seseorang sedang memecahkan sebuah telur ayam yang berukuran besar.

Setelah dipecahkan, ternyata di dalam telur tersebut terdapat satu telur berukuran normal.

Telur yang berada di dalam telur besar saat dipecah juga mengeluarkan kuning dan putih telur, seperti pada umumnya.

"Habis beli telor kok gd bgt ...dan ternyata... Y Alloh kaget kekuasaan Allah SWT ...subhanallah....nyata adanya....," tulis pengunggah dalam keterangan video.

Baca juga: Ada Bercak Darah di Dalam Telur, Masih Amankah untuk Dikonsumsi?

Unggahan tersebut menarik perhatian warganet. Beberapa mengungkapkan bahwa mereka belum pernah melihat hal tersebut.

"Seumur2 baru tau, biasanya cuma 2 kuning doang," kata akun @priyatna1503.

"Gak prcaya mba soalnya kok bsa tba dan smpat² video," tulis akun @maartabaktelor.

Hingga Senin (29/5/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,4 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.030 komentar warganet.

Lantas, bagaimana penjelasan terkait telur di dalam telur tersebut?

@bundanengs

habis beli telor kok gd bgt ...dan ternyata... Y Alloh kaget kekuasaan Allah SWT ...subhanallah....nyata adanya....

? suara asli - enchi's78

Penjelasan ahli

Dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno mengatakan, kasus telur di dalam telur seperti dalam unggahan video tersebut memang benar adanya.

Menurutnya, meskipun ada, kasus tersebut masih jarang terjadi pada telur ayam.

"Kasus telur di dalam telur bisa terjadi karena adanya gerakan antiperistaltik telur yang sudah jadi di dalam uterus ke arah saluran oviduk yang lebih awal," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Supratikno mengatakan, telur yang kembali "naik" ke saluran awal ini kemudian dianggap oleh tubuh ayam sebagai kuning telur yang baru.

Sehingga, telur tersebut kembali diselaputi oleh putih telur, membran telur, dan canggkang telur.

"Dengan proses demikianlah mengapa bisa ada telur di dalam telur," ucapnya.

Lalu, bagaimana jika dikonsumsi?

Supratikno memastikan telur yang ada dalam telur masih aman dan layak untuk dikonsumsi manusia.

Baca juga: Viral, Video Telur Ayam Berkerut, Apa Sebabnya dan Amankah Dikonsumsi?

Kasus yang banyak terjadi adalah satu telur memiliki dua kuningan

Supartikno mengungkapkan, selain telur dalam telur, terdapat juga kasus satu telur memiliki dua kuning telur di dalamnya.

"Kalau untuk telur di dalam telur itu kejadian yang masih cukup jarang, namun yang lebih sering terjadi adalah telur dengan dua kuning telur," ujarnya.

Hal itu menurutnya terjadi karena ada ovulasi ganda, yaitu dua kuning telur diovulasikan pada waktu yang hampir sama.

Sehingga, kedua kuning telur tersebut dilapisi oleh putih telur selaput dan kerabang atau cangkang telur yang sama.

"Biasanya untuk kasus telur yang memiliki kuning ganda ini terjadi pada ayam petelur yang baru, tepatnya di minggu-minggu pertama periode bertelur," kata dia.

Baca juga: Ramai Unggahan Sebut Cangkang Telur Ayam Bisa Jadi Camilan, Amankah? Ini Kata Ahli Gizi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com