Oke juga menuturkan, gejala munculnya scabies berupa bintik-bintik kemerahan hingga lenting berisi cairan disertai pembentukan terowongan bawah kulit yang dibuat oleh tungau tersebut.
Kondisi tersebut yang menurutnya menyebabkan penderitanya mengalami rasa gatal yang memberat terutama pada malam hari.
Ia menjelaskan, rasa gatal yang memberat pada malam hari dikarenakan tungau yang beraktivitas.
“Karena tungau aktif di malam hari, dia hewan nocturnal. Aktif mencari makan dan menggali terowongan, respon tubuh kita menjadi gatal,” jelasnya.
Scabies tersebut umumnya menyerang area-area kulit yang tipis, seperti di sela-sela jari, lipatan tubuh, seputar pusar, dan area kelamin.
Ismiralda mengatakan, jika seseorang di dalam keluarga atau komunitas tempat tinggal menderita scabies. Maka seluruhnya harus segera diobati tanpa terkecuali.
"Baju seprei handuk yang habis dipakai harus direndam air panas dulu baru dicuci seperti biasa. Sofa, karpet, dan kasur harus dijemur di bawah matahari," tuturnya.
Baca juga: Apa Itu Kamitetep, Serangga di Rumah yang Bisa Bikin Kulit Gatal?
Mengutip dari American Academy of Dermatology (AAD), sebagian besar obat untuk scabies merupakan obat topikal atau obat yang dioleskan pada kulit.
Pemberian obat pada kulit tersebut biasanya dilakukan sebelum tidur dan dibersihkan setelah bangun tidur.
Biasanya dokter akan meresapkan obat dengan persentase kandungannya seperti berikut:
Selain itu, dokter akan memberikan obat lainnya sebagai pendukung penyembuhan scabies seperti:
Baca juga: Ramai Unggahan Kulit Wajah Lebih Gelap dari Tangan meski Sudah Pakai Sunscreen, Ini Saran Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.