Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kamitetep, Serangga di Rumah yang Bisa Bikin Kulit Gatal?

Kompas.com - 06/05/2023, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comKamitetep adalah spesies serangga kecil atau ngengat berwujud ulat berkepompong. Kepompongnya menyerupai biji labu, pipih, lunak, dan berwarna cokelat muda.

Hewan kecil ini bisa dijumpai di atap rumah, benda dari kayu, dan juga kasur atau tempat tidur. 

Selain itu, kamitetep juga cukup menggangu karena bisa menyebabkan kulit gatal. 

Baca juga: 9 Cara Ampuh dan Mudah Membasmi Kamitetep di Rumah, Lakukan Segera

Tentang kamitetep

ilustrasi kamitetepTwitter: @collegemenfess ilustrasi kamitetep

Kepala Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Purwanto mengatakan, bahwa kamitetep adalah sejenis ngengat dengan nama ilmiahnya Phereoeca allutella.

Ngengat tersebut berada dalam famili Tineidae dari Lepidoptera, yang merupakan hama dalam ruangan khususnya yang berhubungan dengan kain atau tekstil.

Hari mengatakan, larva kamitetep tersebut bisa hidup di ujung-ujung bagian rumah. 

“Larvanya hidup di dalam kantong yang terbuat dari serat sutera dan serpihan material kayu, pasir, tanah, atau bulu hewan,” kata Hari kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Diketahui bahwa serangga ini mempunyai banyak sebutan dalam bahasa Inggris yakni household casebearer atau plaster bagworm.

Kamitetep dinilai berbahaya dan cukup menganggu bagi manusia karena bisa menyebabkan kulit gatal. 

“Bagi mereka yang alergi bisa bentol-bentol kulitnya (seseorang) bila terpapar rambut dari kamitetep,” tuturnya.

Baca juga: Gatal karena Gigitan Serangga? Ini 7 Cara Mengatasinya

Siklus kamitetep

Hari menjelaskan, kamitetep mempunyai siklus hidup dari bentuk telur, larva, pupa atau kepompong, dan serangga bersayap.

Seekor induk dewasa akan bertelur sebanyak 200 butir telur dengan waktu menetas sekitar 10 hari atau lebih. Setelah menetas, muncul larva yang hidup sekitar 50 hari.

Setelah itu, larva akan menjadi kepompong dengan kisaran waktu 11 hingga 23 hari. Namun, larva mereka mempunyai rata-rata waktu untuk menjadi dewasa sekitar 16 hari.

Setelah itu, muncul serangga bersayap dari kepompong dengan lebar sayap betinanya sekitar 10-13 milimeter dan sayap pejantan sekitar 7-9 milimeter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com