Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kondisi Kesehatan yang Bisa Diketahui Melalui Kentut

Kompas.com - 17/05/2023, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebanyakan orang menganggap bahwa kentut merupakan salah satu hal yang memalukan.

Padahal, tubuh manusia dirancang untuk kentut rata-rata 10-20 per hari.

Kentut adalah produk alami dari sistem pencernaan yang memberi tahu Anda bahwa makanan telah dicerna dengan baik.

Karenanya, kentut kerap memberi rasa lega dan lebih baik, meski kerap menimbulkan bau tak sedap.

Bahkan, kentut dapat memberi sinyal atau tanda mengenai beberapa kondisi kesehatan tubuh.

Baca juga: Studi Ungkap Potensi Manfaat Kesehatan Mencium Bau Kentut, Apa Itu?

Sembelit

Dikutip dari Health, serat dapat menjaga kotoran tetap bergerak dan mencegah sembelit.

Sementara beberapa orang perlu mengonsumsi lebih banyak serat, kentut yang terjadi saat sembelit mungkin bisa menjadi pertanda Anda makan terlalu banyak banyak.

Pasalnya, serat akan menumpuk dan bisa memadatkan fases.

Dengan begitu, kekurangan dan kelebihan serat dapat mengakibatkan sembelit, serta menyebabkan gas berlebihan.

Untuk membuka blokir dan menghentikan gas, minumlah lebih banyak air dan tingkatkan atau kurangi asupan serat secara perlahan.

Baca juga: Ramai soal Mencium Bau Kentut Sendiri Bisa Membuat Rileks, Apakah Hal Itu Normal?

Radang usus

Jika kentut benar-benar berbau busuk, Anda dapat berpikir untuk menyalahkan semua makanan yang kaya akan sulfur, seperti brokoli.

Dalam kebanyakan kasus, baunya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi jika terus berlanjut, Anda mungkin ingin menemui penyedia layanan kesehatan Anda.

Sebab, sebuah penelitian pada 2017 menunjukkan bahwa bau tersebut mungkin berkaitan dengan penyakit radang usus.

Baca juga: Ramai soal Kentut Vagina, Normal atau Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter Obgyn

Stres

Stres berlebih dapat memengaruhi kentut Anda. Ketika berada di bawah tekanan, Anda mungkin beralih ke makanan yang biasa dikonsumsi, sehingga dapat memengaruhi pencernaan.

Stres juga bisa membuat Anda menelan lebih banyak udara tanpa sengaja.

Tak hanya itu, kecemasan berpengaruh pada sistem gastrointestinal dan mengubah frekuensi buang air besar.

Jika Anda tidak ingin tingkat stres memengaruhi saluran gastrointestinal, cobalah berlatih teknik menghilangkan stres seperti meditasi dan pernapasan dalam.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Menahan Kentut?

Hamil

Jika Anda sering kentut, itu bisa menjadi tanda kehamilan. Saat hamil, tubuh akan bekerja keras memperoduksi banyak hormon, termasuk progesteron.

Progesteron membantu menciptakan lapisan rahim dan mempertahankannya selama kehamilan, dikutip dari Discover Magazine.

Peningkatan progesteron ini dapat mengendurkan dan memperlambat saluran pencernaan.

Kelebihan gas selama kehamilan juga bisa berasal dari bayi yang menekan usus saat mengembang selama kehamilan.

Baca juga: Benarkah Kentut Wanita Lebih Bau dari Pria? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah alasan lain untuk kelebihan gas. Ini bisa diketahui melalui kentut yang disertai sakit perut.

Bahkan jika Anda tidak pernah kesulitan mengonsumsi susu sebelumnya, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya seiring bertambahnya usia.

Produk susu dipecah oleh enzim yang dikenal sebagai laktase, tetapi tubuh menghasilkan lebih sedikit protein ini setelah hari-hari awal kita.

Tingkat laktase yang rendah membuatnya sulit dicerna, kemudian diteruskan ke usus besar yang dihuni bakteri. Bakteri ini akhirnya memecah laktosa.

Kanker perut

Salah satu tanda kanker perut adalah kentut berlebihan disertai dengan sakit perut, muntah darah, dan bau mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com