KOMPAS.com - Beberapa tanda yang dirasakan di dalam maupun luar tubuh dapat mengindikasikan gejala usus tidak sehat.
Usus memang perlu dijaga kesehatannya karena organ di dalam tubuh ini berfungsi sebagai saluran pencernaan.
Usus memiliki peran dalam sistem pencernaan ketika makanan masuk ke dalam tubuh dan mengeluarkannya melalui anus.
Lewat usus pula makanan yang sudah dilahap akan dicerna, diserap nutrisinya, dan dipisahkan dari limbah yang tidak diperlukan tubuh.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Sakit Kepala Tanpa Menggunakan Obat
Baca juga: 5 Cara Mengobati Sembelit, Minum Kopi hingga Makan Makanan Probiotik
Lantas, apa saja gejala usus tidak sehat?
Dilansir dari Healthline, ada beberapa gejala usus tidak sehat yang bisa dideteksi, yakni:
Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
Gejala pertama yang dirasakan tubuh jika usus tidak sehat adalah gangguan tidur dan kelelahan secara terus menerus.
Penelitian yang diunggah di National Library of Medicine menunjukkan, tidur menjadi tidak nyenyak karena bakteri di dalam usus tidak seimbang.
Jika tidur terganggu maka hal ini dapat menyebabkan kelelahan secara terus-menerus karena tubuh kurang beristirahat.
Ada beberapa tanda yang menyertai sakit perut ketika usus tidak sehat, seperti perut bergas atau kembung, sembelit, diare, dan maag.
Oleh sebab itu, keseimbangan mikorbioma di dalam usus perlu dijaga supaya makanan dapat diproses dan limbah dikeluarkan secara baik.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Sakit Pinggang, Bisa Dilakukan di Rumah
Gejala usus tidak sehat ternyata dapat dilihat dari kulit. Kondisi ini menyebabkan kulit iritasi.
Salah satunya dapat dilihat ketika orang mengalami psoriasis yang ditandai ketika kulit pada bagian tubuh tertentu menebal, bersisik, dan memerah.
Gejala lain yang dirasakan ketika usus tidak sehat adalah intoleransi makanan atau kesulitan mencerna makanan tertentu.
Ini berbeda dengan alergi makanan, yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap makanan tertentu.
Penelitian yang dimuat di BMJ Journal menunjukkan bahwa intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa, dapat disebabkan oleh buruknya kualitas bakteri di usus.
Pada gilirannya kondisi tersebut menyebabkan perut terasa kembung atau bergas, diare, sakit perut, termasuk mual.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Rambut Rontok secara Alami
Banyak penelitian menemukan hubungan antara usus dan sistem kekebalan tubuh. Salah satunya penelitian yang dimuat di Taylor and Francis Online.
Usus yang tidak sehat dapat meningkatkan peradangan sistemik dan mengubah berfungsinya sistem kekebalan tubuh.
Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit autoimun ketika tubuh menyerang dirinya sendiri.
Jangan sepelekan perubahan berat badan, baik turun maupun naik, karena kondisi ini bisa mengindikasikan gejala usus tidak sehat.
Sebab, usus yang tidak sehat seimbang dapat merusak kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi, mengatur gula darah, dan menyimpan lemak.
Adapun, penurunan berat badan dapat disebabkan oleh malabsorpsi karena pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil.
Di sisi lain, kenaikan berat badan bisa disebabkan oleh resistensi insulin atau peningkatan peradangan.
Baca juga: 7 Cara Mengobati Panas Dalam secara Alami
Jumlah bakteri baik di dalam usus bisa berkurang karena pola makan tinggi gula atau makanan olahan.
Penelitian yang diunggah di National Library of Medicine menyebutkan, pola makan tinggi gula dapat menyebabkan peningkatan peradangan di seluruh tubuh.
Peradangan bisa menjadi cikal bakal beberapa penyakit, termasuk kanker.
Supaya usus selalu sehat dan terhindar dari beberapa gejala yang mengganggu kondisi tubuh, organ ini perlu dijaga kesehatannya.
Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa cara menjaga kesehatan usus:
Baca juga: Apa Itu Perlengketan Usus, Penyebab, dan Tanda-tanda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.