Saat terjadi serangan, sedikit saja tekanan akan membuat area persendian terasa menyakitkan.
Oleh karena itu, cobalah untuk membebaskan area sendi dari benda apa pun, termasuk kain baju atau celana.
Baca juga: Bolehkah Nyeri Asam Urat Dipijat?
Sebisa mungkin, letakkan persendian yang sakit atau nyeri setinggi mungkin. Pastikan juga untuk meletakkan bagian tubuh yang sakit jauh dari gangguan.
Sebagai contoh, apabila serangan asam urat terjadi di jempol kaki, letakkan bagian ini lebih tinggi dari lutut atau kaki.
Mengoleskan es batu akan membantu meringankan rasa nyeri akibat asam urat.
Namun, bungkus es batu terlebih dahulu dengan handuk atau kain lembut agar sendi tidak kaget. Pastikan juga untuk menempelkan es batu ke area sendi secara perlahan dan hati-hati.
Selain mencegah serangan, memperhatikan asupan makanan akan membuat kadar asam urat dalam tubuh tidak melonjak dan tetap stabil.
Bagi penderita asam urat, penting untuk membatasi makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut, serta asupan alkohol.
Pasalnya, metabolisme purin di dalam tubuh akan menyisakan zat bernama asam urat, yang dapat membuat lonjakan kadar dan menimbulkan serangan.
Baca juga: 5 Makanan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat, Apa Saja?
Dilansir dari Cleveland Clinic, air minum dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.
Sebab, normalnya, asam urat akan larut dalam darah dan bergerak melewati ginjal.
Dari ginjal, zat ini akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan urine.
Serangan asam urat sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa menit atau jam.
Namun, selama masa serangan, area persendian akan terasa nyeri hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.