Sementara dalam beberapa seni Renaisans, Ratu Cleopatra digambarkan juga berkulit gelap.
Beberapa ahli pun mengatakan, perdebatan terkait kulit Cleopatra mencerminkan pandangan kontemporer tentang ras, bukan bagaimana ras dipahami di zaman kuno.
"Ketika Cleopatra masih hidup, dia tidak dikategorikan berdasarkan warna kulitnya," ungkap penulis dan penyiar Inggris, Kenan Malik.
"Menanyakan apakah seseorang itu 'hitam' atau 'putih' adalah anakronistik dan berbicara lebih banyak tentang investasi politik modern daripada mencoba memahami zaman kuno dengan istilahnya sendiri," ujar profesor asosiasi Klasik di Universitas Denison, Rebecca Futo Kennedy.
Baca juga: Ratusan Mumi dan Piramida Ratu Mesir Kuno Ditemukan di Dekat Makam Raja Tut
Di sisi lain, Kementerian Barang Antik Mesir mengatakan bahwa Cleopatra memiliki kulit putih dan karakteristik Helenistik.
Sebagai informasi, Helenistik adalah masa yang berlangsung setelah penaklukan Alexander Agung, raja Kerajaan Yunani kuno dari Makedonia.
Pernyataan pada Kamis (27/4/2023) tersebut merupakan reaksi atas kontroversi serial dokumenter Netflix yang menggambarkan Cleopatra sebagai orang berkulit hitam.
Pernyataan panjang Kementerian tersebut, turut mencakup pernyataan dari berbagai ahli yang semuanya setuju bahwa Cleopatra memiliki kulit putih dan karakteristik Helenistik.
Sementara itu, seperti dikutip Kompas.com (23/1/2023), meski lahir dan memerintah Mesir, Cleopatra ternyata bukanlah orang Mesir.
Dia menelusuri bahwa keluarganya berasal dari Makedonia Yunani dan merupakan keturunan dari Ptolemeus I Soter, salah satu jenderal Alexander Agung.
Ptolemeus diketahui memerintah Mesir setelah kematian Alexander pada 323 SM dan mendirikan dinasti penguasa berbahasa Yunani hingga berlangsung selama hampir 3 abad.
Namun, saat Cleopatra naik tahta, meski bukan etnis Mesir, ia menjadi anggota pertama dari garis keturunan Ptolemeus yang mempelajari bahasa Mesir.
Bukan hanya itu, fakta menarik Cleopatra lainnya adalah terkait garis keturunannya.
Seperti banyak keluarga kerajaan, anggota dinasti Ptolemeus sering menikah dengan keluarga sendiri untuk menjaga kemurnian garis keturunan mereka.
Lebih dari selusin nenek moyang Cleopatra menikah dengan sepupu atau saudara kandung, sehingga kemungkinan orangtuanya juga merupakan saudara laki-laki dan perempuan.
Sesuai dengan kebiasaan tersebut, Cleopatra akhirnya menikahi kedua saudara remajanya yang masing-masing menjabat sebagai pasangan seremonial dan wakil pada waktu yang berbeda selama masa pemerintahannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.