Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Tipes yang Sering Disepelekan, Apa Saja?

Kompas.com - 28/04/2023, 09:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Tipes adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.

Penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang umum diderita masyarakat Indonesia. Tanpa penanganan yang cepat, dapat menyebabkan komplikasi serius dan berakibat fatal.

Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan seseorang menderita tipes?

Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Saat Sakit Tipes

Penyebab tipes

Tipes atau dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai typhoid fever (demam tifoid) disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Salmonella typhi.

Dilansir dari Badan Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), bakteri Salmonella typhi biasanya akan berada di kotoran orang yang menderita penyakit tipes.

Ketika mereka tidak mencuci tangan dengan bersih setelah ke toilet, mereka dapat mengkontaminasi makanan yang disentuh.

Akibatnya, orang lain yang ikut mengonsumsi makanan tersebut bisa terinfeksi.

Kadang, bakteri Salmonella typhi juga dapat dikeluarkan melalui kencing penderita tipes.

Oleh karena itu, penderita tipes wajib mencuci tangan dengan bersih setelah setelah buang air kecil.

Baca juga: Viral Unggahan Makan Telur Mentah Disebut Sebabkan Tipes, Benarkah?


Beberapa faktor penyebab tipes lain yang sering disepelekan antara lain:

  1. Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri, kemudian menyentuh mulut sebelum mencuci tangan
  2. Mengonsumsi makanan laut dari sumber air yang terkontaminasi oleh kotoran atau kencing yang terinfeksi bakteri tipes
  3. Mengonsumsi sayuran mentah yang telah dipupuk dengan kotoran manusia
  4. Mengonsumsi produk susu yang terkontaminasi
  5. Melakukan seks oral atau anal dengan orang yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi

Baca juga: Apa Itu Bakteri Salmonella, Bahaya dan Penyakit yang Ditimbulkan

Bagaimana bakteri tipes memengaruhi tubuh

Ilustrasi baketri Salmonella typhi.canva.com Ilustrasi baketri Salmonella typhi.

Ketika Anda mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi, bakteri tersebut akan masuk ke sistem pencernaan.

Di sana mereka akan berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan penderitanya mengalami suhu tinggi, sakit perut, dan sembelit atau diare.

Jika tidak segera diobati, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke area lain di tubuh Anda.

Akibatnya, dapat menyebabkan gejala tipes menjadi lebih buruk selama beberapa minggu setelah infeksi.

Dalam kasus yang parah, ketika organ dan jaringan yang terinfeksi menjadi rusak, akan menyebabkan komplikasi serius, seperti pendarahan internal atau bagian usus yang terbelah.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Demam Berdarah, Apa Saja?

Tanda dan gejala tipes

Sementara itu, dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), seseorang yang menderita tipes atau demam tifoid, akan menunjukkan beberapa gejala.

Secara umum, penderita tipes biasanya mengalami demam berkelanjutan yang bisa mencapai 39 hingga 40 derajat celisius.

Namun, gejala lain yang juga timbul ketika terinfeksi bakteri tipes antara lain:

  • Merasa lemah
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Diare atau sembelit
  • Batuk
  • Kehilangan selera makan

Selain gejala umum di atas, beberapa orang yang menderita tipes juga mengalami ruam berupa bintik-bintik datar berwarna kemerahan.

Bahkan jika gejala tipes tampak hilang, penderita mungkin masih membawa bakteri Salmonella typhi.

Penyakit tipes bisa saja kambuh atau penderita bisa menularkan bakteri ke orang lain.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Bagaimana jika Anak Demam?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com