Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Komeng atas Kematian Anak Abdel Disebut Budaya Betawi, Apa Pendapat Budayawan?

Kompas.com - 14/04/2023, 11:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komentar komedian Komeng dalam unggahan mengenai kematian putri komedian Abdel Achrian mendapat beragam respons dari warganet.

Abdel diketahui baru saja kehilangan anak perempuannya, Keissha A. Wulandari pada 10 April 2023 pukul 16.00 karena sakit.

Ia pun memberitahukan kabar duka ini melalui unggahan foto makam sang anak melalui akun Instagram pribadinya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Abdel Achrian (@abdelachrian)

Komeng termasuk salah satu orang yang membalas unggahan Abdel di Instagram.

"Semoga Almarhumah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah. Sabar ye Pa Aab @abdelachrian. Ane pernah ngerasain dulu anak Ane yang cewe, ampe ga makan-makan Ane.. (emang bini Ane ga masak sih..)", tulis Komeng.

Komentar Komeng tersebut pertama kali disoroti oleh akun Twitter ini pada Selasa (11/4/2023). Pengunggah membagikan tangkapan layar komentar Komeng di akun Instagram milik Abdel.

Hal tersebut sontak memicu berbagai respons dari warganet. Salah satunya akun Twitter ini yang menyebut Komeng tidak pantas bercanda di saat Abdel baru berduka.

"Apasih nggak lucu banget Komeng, situasinya nggak tepat banget buat bercanda. Which is liat momen dong, itu Cing Abdel lagi berduka," ujar akun tersebut.

Sementara itu, warganet lain justru menyebut komentar Komeng sebagai hal yang normal dilakukan orang Betawi.

"Haduh. Orang Betawi itu coping mechanismnya begini karna humor sudah merekat disegala aspek kehidupan kita, termasuk kematian. And it's normal," kata akun ini.

Hingga Jumat (14/4/2023) pagi, unggahan pertama yang membagikan perihal ini telah tayang sebanyak 7,3 juta kali dan disukai 67.500 akun Twitter.

Baca juga: Ramai soal Lagu Bangbung Hideung Disebut Nyanyian Mistis, Pakar Budaya: Itu Lagu soal Cinta


Penjelasan pakar

Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra menjelaskan bahwa masyarakat Suku Betawi tentu tetap merasa duka atau sedih saat ada orang yang meninggal dunia.

"Malah ekspresinya terkadang berlebihan. Sedih, duka, ngegeloso, ngegerung-gerung," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).

Meski begitu, menurut Yahya, warga Betawi dapat menutupi kedukaan mereka dengan tampilan yang girang. Salah satunya ditunjukkan melalui komentar bernada candaan .

"Tampilan girang ini dibungkus dengan ujaran spontanitas yang mencairkan dukalara. Ini mungkin yang tertangkap sebagai sedih tapi girang," lanjutnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com