KOMPAS.com - Nabi Muhammad SAW pertama kali merayakan Idul Fitri pada tahun ke-2 Hijriah atau 624 Masehi.
Dilansir dari buku Etos Diaspora Muslim Indonesia (2020), perayaan Idul Fitri pertama kali itu dilakukan setelah Perang Badar.
Dalam perang itu, sebanyak 319 kaum muslim harus menghadapi 1.000 kafir Quraisy.
Meski demikian, kaum muslim mampu meraih kemenangan.
Diriwayatkan, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya melaksanakan shalat Idul Fitri pertama kali dalam kondisi terluka dan belum pulih akibat perang.
Selain merayakan kemenangan setelah berperang, Idul Fitri kala itu juga menjadi simbol keberhasilan umat Islam dalam menaklukan hawa nafsu setelah sebulan penuh berpuasa.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Hijrah dari Mekkah ke Madinah
Merujuk pada NU Online, sejumlah riwayat menyebutkan ada beberapa hal yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat merayakan Idul Fitri. Berikut di antaranya:
Para perayaan Idul Fitri, Rasulullah mengumandangkan takbir pada malam terakhir bulan Ramadhan hingga 1 Syawal.
Hal itu sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185:
"Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur."
Baca juga: Kisah Nabi dan Rasul Ulul Azmi, dari Nabi Muhammad SAW hingga Nabi Musa
Di hari Idul Fitri, Rasulullah SAW mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya.
Kisah ini tercatat dalam hadis yang diriwayatkan Al-Hakim.
Sebelum shalat Idul Fitri, Rasulullah biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil, yakni tiga, lima, atau tujuh.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa:
"Pada waktu Idul Fitri Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil." (HR Ahmad dan Bukhari).
Baca juga: 4 Sifat Wajib Nabi Muhammad SAW, Apa Saja?
Rasulullah SAW melaksanakan shalat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Nabi Muhammad SAW akan memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya shalat Idul Fitri.
Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter.
Hal ini dimaksudkan supaya umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Naik ke Langit Ke-7 dan Perintah Shalat
Pada perayaan Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng.
Di Hari Raya Idul Fitri, tradisi silaturahmi atau saling mengunjungi sudah ada sejak zaman Rasulullah.
Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah akan mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun sebaliknya,
Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain.
Baca juga: Kisah Nabi Muhammad SAW, dari Lahir hingga Wafat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.