Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Cara Mengusir Nyamuk dengan Suara Ultrasonik, Benarkah Ampuh?

Kompas.com - 02/04/2023, 21:20 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twit soal cara mengusir nyamuk dengan suara ultrasonik viral di media sosial.

Twit itu diunggah oleh akun ini pada Sabtu (1/4/2023).

"Tadi malem kebangun krna digigitin nyamuk, trs nyoba ini ternyata beneran dijauhin nyamuk dong," tulisnya.

Dilansir dari Kompas.com (22/3/2021), suara ultrasonik adalah jenis bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz. Bunyi ini sangat keras namun berada di atas rentang pendengaran manusia. 

Hingga Minggu (2/4/2023), twit viral tersebut telah dikomentari 230 warganet, dibagikan kepada 1,683 akun, dan disukai sebanyak 17.000 pengguna Twitter.

Lantas, benarkah suara ultrasonik bisa mengusir nyamuk?

Baca juga: Cara Mengusir Nyamuk dari Dalam Rumah secara Alami

Penjelasan pakar

Pakar entomologi UGM Hari Purwanto mengatakan, cara mengusir nyamuk dengan suara ultrasonik hingga saat ini tidak memiliki bukti ilmiah.

"Semua klaim bahwa suatu alat bisa mengusir nyamuk perlu diuji terlebih dulu secara saintifik," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/4/2023).

Selama ini, Hadi berujar, banyak alat yang mengklaim bisa mengusir nyamuk, tetapi biasanya alat itu dijual tanpa bukti ilmiah yang meyakinkan.

"Mungkin ada teknologi yang benar-benar dapat bermanfaat, bahkan walau penjelasan ilmiahnya tidak meyakinkan. Sebaliknya, ada yang memiliki teori yang tampak meyakinkan, tapi pada kenyataannya klaimnya tidak terbukti," terangnya.

Baca juga: Mengapa Kita Sulit Terhindar dari Gigitan Nyamuk? Ini Alasannya

Dilansir dari Live Mint, ahli entomologi medis di London School of Hygiene and Tropical Medicine, James Logan mengatakan, suara ultrasonik dimaksudkan untuk meniru kepakan sayap predator alami nyamuk, seperti capung yang mungkin dihindari oleh nyamuk betina.

Teori lainnya menyebutkan bahwa suara ultrasonik meniru frekuensi nyamuk jantan sehingga nyamuk betina yang sudah pernah kawin akan menghindarnya.

"Namun tidak ada bukti ilmiah bahwa perangkat frekuensi tinggi (bisa) mengusir nyamuk," tutur Logan.

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengatasi Gigitan Nyamuk

Disebut hanya mitos

Dilansir dari BBC, sebuah stasiun radio di Brasil pernah menyiarkan nada berfrekuensi tinggi 15kHz untuk membantu pengusir nyamuk pada April 2012.

Nada itu disiarkan di balik sebuah musik sehingga bunyinya tidak terdengar oleh telinga orang dewasa.

Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa ide itu hanya omong kosong.

Ahli entomologi Bart Knots, mengatakan, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa suara ultrasonik bisa mengusir nyamuk.

Studi pada 2010 yang dilakukan terhadap perangkat suara ultrasonik juga menyimpulkan bahwa alat tersebut tidak berpengaruh dalam mencegah gigitan nyamuk.

Bahkan, penelitian itu menemukan bahwa alat tersebut tidak direkomendasikan untuk digunakan.

Baca juga: Studi Ungkap Warna yang Disukai dan Dibenci Nyamuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com