Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Duduk Menyilangkan Kaki? Kenali Bahayanya

Kompas.com - 28/03/2023, 18:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat duduk di kursi, sebagian orang biasanya merasa nyaman dengan menyilangkan satu kaki di atas kaki lainnya.

Umumnya, orang menyilangkan kakinya dengan meletakkan pergelangan kaki atau lutut di atas kaki yang lain.

Kendati terasa nyaman, duduk dengan cara seperti ini ternyata buruk bagi kesehatan dan postur tubuh.

Dikutip dari Science Alert, sebuah penelitian menunjukkan, duduk bersila dapat meningkatkan ketidaksejajaran pinggul, membuat salah satunya lebih tinggi dari yang lain.

Hal ini berpotensi menyebabkan kecepatan darah mengalir melalui pembuluh darah di tungkai bawah yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa menyilangkan lutut lebih buruk daripada menyilangkan pergelangan kaki.

Sebab, duduk dengan cara ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah Anda karena penggumpalan darah di pembuluh darah dan jantung Anda harus bekerja melawannya.

Baca juga: Ramai soal Warganet Keluhkan Kursi KA Ekonomi Terlalu Tegak, Sebut Duduk Layaknya Patung


Efek pada tubuh

Semakin lama dan sering duduk bersila atau menyilangkan kaki, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami perubahan jangka panjang pada panjang otot dan susunan tulang panggul.

Kerangka saling terhubung satu sama lain, sehingga menyilangkan kaki dapat menyebabkan ketidaksejajaran tulang belakang dan bahu.

Dalam hal ini, posisi kepala Anda berpotensi menjadi tidak sejajar karena perubahan pada tulang leher, imbas tulang belakang mengkompensasi untuk menjaga pusat gravitasi Anda di atas panggul.

Leher Anda juga bisa terpengaruh karena satu sisi tubuh lebih lemah dari sisi lainnya.

Ketidakseimbangan yang sama juga dapat dilihat pada otot panggul dan punggung bawah, sebagai akibat dari postur tubuh yang buruk dan tekanan serta ketegangan yang disebabkan oleh duduk menyilangkan kaki.

Duduk dengan menyilangkan kaki dalam waktu lama juga meningkatkan kemungkinan skoliosis atau kesejajaran tulang belakang yang tidak normal dan kelainan bentuk lainnya.

Ini juga dapat menyebabkan sindrom nyeri trokanterik yang lebih besar, sebuah kondisi umum dan menyakitkan yang memengaruhi sisi luar pinggul dan paha.

Baca juga: Kebiasaan Positif untuk Mengurangi Bahaya Duduk Terlalu Lama

Penelitian lain juga menunjukkan, duduk dengan menyilangkan kaki dapat membuat saraf peroneal atau saraf fibular di kaki bagian bawah berisiko mengalami kompresi dan cedera.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaran Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com