Hal tersebut menurut Slamet, dikarenakan cicak dan tokek tidak melakukan hibernasi pada saat musim dingin.
Pengalaman serupa pun pernah dia alami saat mengantar temannya, seorang pencinta reptil dari Amerika Serikat ke Yogyakarta.
"Di Jogja cuma lihat tokek dan telur tokek di pohon kelapa di kebon langsung melongo dan sebentar-bentar mendesis 'wow' sampai lebih dari 30 menit sambil terus fotoin tokek dan telurnya dari berbagai angle," cerita Slamet.
Baca juga: 10 Cara Ampuh Mengusir Cicak yang Sering Berkeliaran di Rumah
Kendati secara alami tidak hidup di daerah subtropis dan kutub, Slamet menyampaikan bahwa cicak masih bisa beradaptasi selama musim semi, musim panas, dan musim gugur.
Sementara itu, saat musim dingin tiba, kandang atau tempat reptil ini berada harus dipasang penghangat berupa heater atau lampu agar tidak mati kedinginan.
"Kalau dilepas di alam liar, saat winter (musim dingin) akan mati karena secara genetik tidak ada hibernasi," jelasnya.
Hibernasi sendiri merupakan tidur panjang selama musim dingin. Menurut pakar reptil UGM ini, hewan akan tidur terus-menerus selama tiga bulan di tempat persembunyian yang hangat.
"Karena saat winter tidak bisa mencari makan," ungkap Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.