Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Fase "Quater Life Crisis" dalam Kehidupan Remaja, Apa Itu?

Kompas.com - 23/03/2023, 08:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pada setiap tahapan perkembangan manusia, mereka akan selalu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dilaluinya. 

Terkadang, tugas-tugas perkembangan itu menjadikan seseorang menjadi tertekan hingga menyebabkan stres hingga depresi yang justru akan mengganggu kesehatannya.

"Sebenarnya sangat manusiawi ketika kita berhadapan dengan berbagai masalah setiap harinya. Tinggal bagaimana seseorang menghadapi masalah tersebut" ucapnya.

Baca juga: Ramai soal Remaja Dirundung tetapi Memilih Diam, Begini Kata Psikolog

Tanda quarter life crisis

Dikutip dari laman resmi Psikologi Universitas Negeri Semarang (Unnes), awal mula krisis ini ditandai dengan timbulnya berbagai emosi negatif seperti kecemasan, frustasi, hingga merasa kehilangan arah.

Hal tersebut nantinya dapat mengarahkan seseorang kepada kondisi stres, depresi, atau gangguan psikologis lainnya.

Quarter life crisis dinilai berdampak pada 86 persen remaja yang sering merasa tidak nyaman, kesepian, serta depresi dalam hidupnya.

Meskipun begitu, fase ini penting untuk dialami seseorang agar ia mampu mengenali dirinya sendiri secara lebih mendalam serta mempersiapkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

Baca juga: Menurut Psikologi, Homoseksual Bukanlah Kelainan, Begini Penjelasannya

Ada beberapa gejala quarter life crisis, di antaranya:

  • Memiliki perilaku impulsif.
  • Merasa "terjebak" dan membutuhkan perubahan.
  • Ketidakmampuan untuk berkomitmen.
  • Sulit mengambil keputusan.
  • Merasa terisolasi dan kesepian.
  • Merasa kehilangan arah.
  • Cemas dan depresi.
  • Merasa kehabisan waktu.
  • Kurang percaya diri.

Baca juga: Bisakah Perilaku Selingkuh Disembuhkan? Ini Kata Psikolog

Penyebab quarter life crisis

Menurut Robbins dan Wilner (2001), quarter life crisis disebabkan oleh beberapa sumber stres (stressor) berikut:

  • Identity confusion (kebingungan identitas).
  • Dunia pekerjaan dan karier.
  • Frustasi dengan suatu hubungan romantis.
  • Insecurity dan kecemasan terhadap masa depan.
  • Kekecewaan atas sesuatu.
  • Tekanan berupa ekspektasi dari orang lain.

Fase quarter life crisis

Masih dari sumber yang sama, terdapat lima fase yang dilalui oleh seseorang dalam fase quarter life crisis, yaitu:

  1. Fase pertama, ditandai dengan munculnya perasaan terjebak dalam situasi yang merupakan pilihan hidupnya. Seseorang akan merasa dalam mode “autopilot.”
  2. Fase kedua, terdapat dorongan kuat untuk mengubah situasi dan merasa bahwa perubahan itu hanya akan terjadi jika ia melakukan sebuah “movement.”
  3. Fase ketiga, terjadi tindakan yang sangat krusial yaitu keinginan untuk keluar dari komitmen yang sudah dijalani dan membuatnya merasa terjebak. Hal ini menimbulkan kebingungan peran internal dan eksternal yang memunculkan motivasi untuk melarikan diri. Kemudian, seseorang akan melepaskan diri dari komitmen tersebut dan mengalami fase ‘menyendiri’ untuk mencari tahu siapa dirinya dan apa tujuan hidupnya.
  4. Fase keempat, ditandai dengan mulai membangun pondasi baru di mana seseorang dapat mengendalikan arah tujuan hidupnya.
  5. Fase kelima, membangun komitmen baru yang sesuai dengan minat dan nilai moral yang dipercayanya.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com