Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Kunjungan Jokowi di Blora dan Sragen, Jalanan Becek Vs Jalanan Mulus

Kompas.com - 15/03/2023, 15:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, media sosial diramaikan dengan unggahan terkait kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dua daerah di Jawa Tengah.

Dua daerah tersebut adalah kabupaten yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah-Jawa Timur, yakni Blora dan Sragen.

Namun, dua daerah itu memiliki respons berbeda terkait sambutan kunjungan Jokowi, khususnya dalam hal infrastruktur jalan.

Baca juga: Bolehkah Moge Masuk Jalan Tol? Simak Penjelasan Berikut...

Disambut jalan rusak di Blora

Kunjungan Jokowi ke Blora berlangsung pada Jumat (10/3/2023) dengan agenda ke Pasar Menden Blora dan penyerahan sertifikat tanah.

Dalam banyak unggahan yang beredar, tampak rombongan Jokowi disambut dengan jalanan yang becek dan licin.

Bahkan, salah seorang petugas pengawal yang menaiki motor voorijder terjatuh akibat kondisi jalanan yang licin tersebut.

Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Tronton Terbakar di Jalan Raya, Bagaimana Kronologinya?


Warga yang berada di sekitar lokasi pun langsung menolang petugas pengawal.

"Eh Pak Pak astaghfirullahaldzim, wes wes sabar Pak, montor abot (motornya berat), dalane lunyu Pak (jalannya licin pak)," kata seorang warga dalam video yang beredar di media sosial.

Selain kondisi jalan yang kurang baik, Jokowi juga mempertanyakan lokasi penyerahan sertifikat tanah yang kurang baik.

Bahkan, ia melontarkan candaan bahwa lokasi penyerahan sertifikat tanah yang becek nantinya bisa langsung ditanami.

"Tempatnya di sini biar jauh, jauh enggak apa-apa, tapi becek kayak gini coba. Setelah ini mau ditanem gitu. Ini kita kayak mbajak sawah saja," kata Jokowi dengan nada bercanda.

Baca juga: 5 Mitos Seputar Jalan Kaki yang Justru Buat Malas Bergerak

Jalan berubah jadi mulus di Sragen

Kondisi jalan di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, yang mulus diaspal jelang kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal sebelumnya, selama belasan tahun jalan itu rusak.TribunSolo.com/Septiana Ayu Kondisi jalan di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, yang mulus diaspal jelang kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal sebelumnya, selama belasan tahun jalan itu rusak.

Kondisi berbeda ketika Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sragen, Jawa Tengah pada Sabtu (11/3/2023).

Kunjungan Jokowi ke Sragen dalam rangka peresmian Sentra Penggilingan Padi Sragen milik Bulog.

Persiapan penyambutan Jokowi ke Sragen pun tidak main-main.

Jalan perkampungan di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran yang rusak selama belasan tahun seketika langsung mulus untuk menyambut kedatangan Jokowi.

Baca juga: Viral, Unggahan Marka Garis-garis Panah di Jalan, Apa Fungsinya?

Berdasarkan pengakuan warga setempat, kerusakan jalan tersebut sebelumnya semakin parah ketika dilalui kendaraan proyek pembangunan Sentra Penggilingan Padi pada 2020.

"Rusaknya sudah sejak zaman pemerintahan Pak Untung, terakhir kali diperbaiki saat itu, diperparah karena dilalui kendaraan proyek, pembangunan tahun 2020," kata seorang warga bernama Sri Mulyani.

Dalam banyak unggahan yang beredar, jalan tersebut kini berubah menjadi aspal mulus.

Padahal, kunjungan Jokowi di Sragen hanya berlangsung selama 30 menit.

Baca juga: Rincian Tarif Jalan Tol Trans-Jawa 2022

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kriteria Calon Ibu Kota Baru

(Sumber: Kompas.com/Puthu Dwi Putranto Nugroho, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Robertinus Belarminus, Khairina, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com