Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Ramadhan, Syarat, dan Ketentuannya

Kompas.com - 14/03/2023, 21:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

4. Mampu

Beberapa sumber mencantumkan "mampu" sebagai salah satu syarat puasa, sebagaimana dikatakan Syeikh Muhammad Qosim Al Ghazi dalam Fathul Qarib.

Meskipun seorang Muslim yang sudah balig dan berakal, seseorang yang sakit diizinkan untuk tidak puasa.

Syaratnya, mereka harus menggantinya di luar bulan Ramadhan.

Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah, serta Prediksi BRIN

Ketentuan puasa di bulan Ramadhan

Bagi umat Islam yang menjalani ibadah puasa, wajib mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Berikut daftarnya:

  • Memasukkan benda ke dalam lubang tubuh
  • Memasukkan benda ke dalam salah satu 'jalan'
  • Muntah secara disengaja
  • Berhubungan seks secara sengaja
  • Keluar mani
  • Haid atau menstruasi
  • Nifas
  • Gila (junun)
  • Murtad

Sunah puasa Ramadhan

Tak hanya itu, umat Islam juga dianjurkan untuk menjalani kesunahan-kesunahan lain untuk menambah kualitas puasa Ramadhan, di antaranya yakni:

  1. Menyegerakan berbuka
  2. Mengakhirkan sahur
  3. Tidak berkata kotor

Baca juga: Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Berikut penjelasan lebih lengkapnya

1. Menyegerakan berbuka

Jika umat Islam meyakini telah sudah masuk waktu Maghrib, maka disunahkan untuk segera berbuka puasa.

Di Indonesia, waktu buka puasa umumnya dalam rentang waktu sekitar 17.30 hingga 18.00 sesuai daerah masing-masing.

Saat berbuka, umat Islam juga dianjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak memiliki kurma, maka disunahkan dengan air.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah berikut:

"Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan."

Baca juga: Keistimewaan Puasa Ramadhan

2. Mengakhirkan sahur

Al-Musaharati, tradisi membangunkan orang sahur saat Ramadhan di Arab Saudi. Orang yang melakukannya biasanya melantunkan nyanyian sambil menabuh drum. Tradisi berusia ratusan tahun itu kini semakin langka karena adanya teknologi seperti alarm dan ponsel.AFP/AHMAD GHARABLI Al-Musaharati, tradisi membangunkan orang sahur saat Ramadhan di Arab Saudi. Orang yang melakukannya biasanya melantunkan nyanyian sambil menabuh drum. Tradisi berusia ratusan tahun itu kini semakin langka karena adanya teknologi seperti alarm dan ponsel.

Selain itu, umat Islam juga disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com