Dilansir dari Terra Bella Senior Living, makanan kalengan mengandung banyak sodium atau garam. Bahkan, dalam satu kaleng sup, kadar gulanya bisa melebihi jumlah sodium yang disarankan untuk didapat setiap satu hari.
Untuk itu, pastikan kadar sodium atau natrium di label sup kalengan berada dalam level aman.
Sama dengan makanan kemasan dan kalengan, makanan beku lebih praktis dimasak dan dikonsumsi. Hal ini lalu menjadi alasan banyak orang beralih menggunakan makanan beku daripada memasak bahan makanan segar.
Meski begitu, makanan beku biasanya tinggi akan garam. Jadi jika ingin menurunkan risiko stroke, sebisa mungkin batasi konsumsi makanan beku.
Makanan goreng-gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi. Keduanya dapat menyebabkan kolesterol dan menyumbat pembuluh darah.
Sebaiknya, terapkan pola makan dan gaya hidup sehat dengan mengurangi gorengan.
Baca juga: Kebiasaan Minum Teh Hitam Bisa Turunkan Risiko Stroke, Serangan Jantung, dan Kematian Dini
Daging asap dapat meningkatkan risiko terkena stroke karena mengandung banyak sodium. Kadar gula yang terlalu banyak dalam tubuh dapat menimbulkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, daging asap juga mengandung bahan pengawet yang disebut nitrit. Bahan ini dapat membuat pembuluh darah mengeras dan menyempitkan.
Asupan alkohol yang terlalu tinggi membahayakan jantung dan meningkatkan tekanan darah. Keduanya memengaruhi timbulnya stroke.
Untuk itu, disarankan mengonsumsi kurang dari tujuh gelas alkohol seminggu atau setara tiga gelas setiap harinya.
Stroke termasuk penyakit paling mematikan di dunia.
Gaya hidup yang baik, dengan mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur, dapat menurunkan risiko terkena penyakit tersebut. Selain itu, kurangi juga rokok dan alkohol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.