KOMPAS.com - Kebijakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) masuk jam 05.00 pagi di Nusa Tenggara Timur (NTT) menuai sorotan dari berbagai pihak.
Dari sisi kesehatan, masuk sekolah jam 05.00 pagi disebut akan berdampak pada penurunan kualitas siswa.
Praktisi kesehatan tidur dan konsultan utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Andreas Prasadja mengatakan, jam masuk sekolah yang begitu pagi membuat jam tidur anak berkurang.
Baca juga: Sederet Kritikan soal Aturan Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi di NTT
Padahal, tidur dan istirahat yang cukup adalah salah satu faktor yang dapat menjamin kualitas tubuh manusia, baik dari sisi kesehatan, kecerdasan, daya ingat, maupun kreativitas.
Sementara itu, pengamat pendidikan Doni Koesoema menyebut, kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi disebut tidak menyelesaikan akar persoalan pendidikan di NTT.
Doni menilai, persoalan pendidikan di wilayah tersebut lebih pada kualitas guru serta sarana dan prasarana pembelajaran.
Namun, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiksodat mengindikasikan akan tetap melanjutkan kebijakan tersebut.
Menurutnya, pihak yang kontra dengan kebijakan itu tidak mendapatkan informasi yang cukup.
"Perspektif itu muncul karena mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup makanya orang kontra. Tapi semua cinta untuk pembangunan NTT," kata Viktor, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (3/3/2023).
Kendati demikian, ia mengklaim tidak membenci pihak yang menentang keputusannya. Viktor menuturkan, pro kontra adalah hal yang lumrah dalam sebuah kebijakan.
"Kawin aja ada pro kontra," ujar Viktor.
Baca juga: Gubernur NTT: Datang ke Sekolah Pukul 05.30 Itu Bukan Langsung Masuk Kelas, Enjoy Dulu...
Dalam kunjungannya ke SMA Negeri 6 Kota Kupang pada Jumat (3/3/2023), ia menolak menjawab pertanyaan wartawan terkait dasar hukum kebijakan masuk sekolah jam 05.00 pagi.
"Dasar hukum kau pikir sendiri," kata Viktor sambil menunjuk salah satu wartawan media online nasional yang bertanya kepadanya.
Dengan nada bercanda, Viktor bahkan menyebut akan menyelupkan wartawan tersebut ke dalam kolam ikan.
"Kau pun datang pagi-pagi dasar hukum nanti kau ku celup di sini (dalam kolam ikan)," ujar Viktor yang disambut tawa.
(Sumber: Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere | Editor: Andi Hartik, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.