KOMPAS.com - Penyanyi Lewis Capaldi menjadi sorotan usai Tourette Syndrome atau Sindrom Tourette yang diidapnya kambuh di tengah konser di Jerman, Selasa (21/2/2023).
Melalui sejumlah video yang beredar, seperti diunggah oleh akun TikTok ini, Jumat (24/2/2023), Lewis yang diiringi lagu "Someone You Loved" berulang kali menunjukkan gejala Sindrom Tourette berupa gerakan berulang atau tic.
Alhasil, penyanyi berusia 26 tahun ini kesulitan melantunkan lagu lantaran gerakan kepala yang tidak terkendali. Penonton pun turut mengiringi Lewis untuk menyelesaikan lagu tersebut.
Lantas, apa itu Sindrom Tourette yang diidap Lewis Capaldi dan kambuh saat konser?
Baca juga: Lewis Capaldi Alami Sindrom Tourette Saat Tampil di Jerman
Dikutip dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Sindrom Tourette adalah gangguan yang membuat pengidap melalukan tic, yakni gerakan atau ucapan berulang.
Gangguan ini biasanya muncul saat berusia 5-10 tahun, dan kian membaik seiring bertambahnya usia.
Sindrom Tourette lebih umum terjadi pada laki-laki, dengan perbandingan tiga hingga empat kali lebih banyak dari perempuan.
Sayangnya, hingga kini tidak ada obat untuk Sindrom Tourette. Dengan kata lain, pengidap tidak bisa sembuh dari Sindrom Tourette.
Namun begitu, masih ada pengobatan untuk mengurangi gejala tic saat kambuh. Jika tidak kambuh atau gejala tidak mengganggu, maka pengidap tidak memerlukan pengobatan.
Baca juga: Mengenal Sindrom Putri Tidur atau Sleeping Beauty Syndrome
Dokter dan ilmuwan tidak mengetahui penyebab pasti dari Sindrom Tourette.
Namun, penelitian menunjukkan, penyebab Sindrom Tourette adalah genetik yang diwariskan.
Hal tersebut berarti bahwa gangguan ini diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen.
Baca juga: Anak Pengurus GP Ansor yang Dianiaya Terkena Diffuse Axonal Injury, Apa Itu?
Dilansir dari Mayo Clinic, gejala Sindrom Tourette adalah gerakan di luar kendali yang terjadi secara berulang atau disebut dengan tic.
Tic sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni:
Berdasarkan pengenaannya, gejala Sindrom Tourette berupa tic ini kembali terbagi menjadi dua, yaitu gerakan (motorik) berulang dan suara (vokal) cepat dan berulang.
Motoric tic ditandai dengan gerakan yang sama secara berulang.
Gejala ini dapat melibatkan kelompok otot tertentu atau tic sederhana maupun beberapa otot sekaligus atau tic kompleks.
Beberapa gerakan yang termasuk ke dalam tic motorik sederhana, antara lain:
Sedangkan pada tic motorik kompleks, penderita umumnya mengulang gerakan, seperti:
Baca juga: Penyebab dan Gejala Stroke Perdarahan seperti yang Diidap Reza Gunawan
Sementara itu, gejala Sindrom Tourette yang melibatkan vokal juga terbagi menjadi sederhana maupun kompleks.
Berikut contoh gejala vokal tic sederhana:
Adapun pada tic vokal kompleks, pengidap bisa melakukan gerakan berulang termasuk:
Gerakan berulang baik motorik maupun suara dapat terjadi pada kondisi tertentu dan biasanya memburuk saat pengidap tengah sakit, stres, cemas, lelah, atau bersemangat.
Sebelum muncul gerakan berulang, biasanya penderita akan merasakan sensasi tidak nyaman seperti gatal, kesemutan, atau tegang.
Beberapa pengidap Sindrom Tourette dengan susah payah juga bisa menahan atau menghentikan tic untuk sementara.
Baca juga: Selain Mirror Syndrome, Ini 8 Sindrom Langka yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil
Jika mendapati anak melakukan gerakan atau suara berulang secara tidak sengaja, segera periksakan ke dokter untuk melihat apakah terserang Sindrom Tourette.
Adapun sebagai catatan, tidak semua tic menunjukkan gejala Sindrom Tourette.
Banyak anak melakukan tic, tetapi hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau bulan.
Baca juga: Ramai soal Mata Kedip Saat Makan Disebut Sindrom Tourette, Benarkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.