Kedelapan penumpang helikopter rombongan Kapolda Jambi itu juga berada dalam keadaan selamat.
Meski begitu, Tim SAR belum bisa melakukan evakuasi kepada helikopter tersebut karena masih mengambil peralatan evakuasi lainnya ke Jambi.
Baca juga: Gunung Marapi dan Kerinci Erupsi, Ini Daftar Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas
Bukit Tamia merupakan bagian dari Hutan Kerinci yang masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Menurut buku informasi resminya, Taman Nasional Kerinci Seblat terdiri dari 17 kelompok hutan lindung sekaligus cagar alam dan suaka marga satwa.
TNKS berada di 14 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Jambi, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Lahan konservasi ini juga memiliki paling tidak 30 gunung dan bukit. Puncak tertingginya yaitu Gunung Kerinci yang juga merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian 3.805 mdpl.
Wilayah TNKS memiliki topografi berupa perbukitan dengan lembah curam yang membelah Pegunungan Bukit Barisan menjadi dua bagian sejajar.
Mayoritas lahan TNKS termasuk lereng yang sangat curam dengan ketinggian antara 200 hingga 3.805 mdpl.
Baca juga: Ditemukan, Penumpang Helikopter Rombongan Kapolda Jambi Belum Bisa Dievakuasi, Komunikasi via HT
Akibat perbedaan topografi di TNKS, iklim hutan ini juga bervariasi.
Tetapi, secara umum, kawasan TNKS tergolong ke dalam Tipe A (basah) dalam klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson.
Artinya, wilayah ini sering dilanda hujan. Rata-rata curah hujan tahunan di TNKS adalah 2.991 mm. Sementara bulan yang tidak hujan hanya ada kurang dari dua bulan per tahunnya.
Rata-rata temperatur di sini antara 16-28 derajat Celcius. Sementara kelembaban relatif udara adalah 77 persen hingga 92 persen
Menurut prakiraan cuaca BMKG, wilayah Jambi memang sedang sering tertutup kabut dan berawan serta dilanda hujan ringan hingga petir.
Kondisi cuaca hujan dan wilayah medan yang berbukit curam dapat menjadi salah satu faktor penghambat proses evakuasi helikopter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.