Asam urat terjadi karena tingginya kadar asam urat dalam darah.
Baca juga: 10 Pantangan bagi Penderita Asam Urat
Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat antara lain:
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa hiperurisemia tidak selalu menyebabkan asam urat dan tidak selalu memerlukan pengobatan.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Asam Urat agar Tak Kambuh
Untuk mendiagnosis asam urat, dokter akan bertanya tentang gejala seseorang, mengambil riwayat medis lengkap, dan melakukan pemeriksaan fisik pada tubuh.
Mereka juga dapat melakukan tes diagnostik lebih lanjut, yang dapat mencakup hal-hal di bawah ini.
Dokter mungkin akan menggunakan jarum untuk menarik cairan dari sendi yang terkena.
Mereka kemudian akan memeriksa cairan dengan mikroskop untuk memeriksa kristal urat dan faktor atipikal lain yang mungkin mengindikasikan hiperurisemia.
Dokter dapat meminta tes pencitraan, seperti sinar-X dan pemindaian ultrasound, untuk memeriksa kerusakan sendi.
Baca juga: 5 Hal Penting yang Wajib Diketahui Penderita Asam Urat
Dokter dapat merekomendasikan tes darah untuk mengukur kadar asam urat dalam darah.
Pada orang dewasa, kadar asam urat yang tinggi adalah yang melebihi 7 miligram per desiliter.
Pada anak-anak, kadar asam urat dapat bervariasi selama masa perkembangannya.
Kadar asam urat secara bertahap meningkat sejak lahir hingga masa kanak-kanak.
Baca juga: 6 Manfaat Daun Alpukat, Ampuh Turunkan Asam Urat dan Hipertensi
Laki-laki mengalami peningkatan kadar asam urat yang lebih mendadak sekitar usia 12 tahun dibandingkan dengan perempuan pada usia yang sama.
Penelitian menyarankan perubahan ini karena peningkatan kadar testosteron pada pria, menyebabkan peningkatan asam urat.
Ini berbeda dengan peningkatan kadar estrogen pada wanita, yang menyebabkan peningkatan pembuangan asam urat.