Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mengenal Struktur Kopassus, dari Grup 1 hingga Sat-81 Gultor

Kompas.com - 06/02/2023, 20:30 WIB

KOMPAS.com - Kopassus adalah kepanjangan dari Komando Pasukan Khusus.

Dalam perjalanannya, Kopassus yang juga disebut Korps Baret Merah mencatatkan sejarah panjang di balik pembentukannya sejak 1950.

Sejarah kelahiran Kopassus sebagai satuan tidak terlepas dari rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Dilansir dari laman kopassus.mil.id, Kopassus beberapa kali mengalami perubahan nama.

Baca juga: Spesifikasi Rantis P6 ATAV, Kendaraan Taktis Kopasgat, Denjaka, hingga Kopassus Buatan Dalam Negeri


Baca juga: Mengenal KAPA K-61, Alutsista Legendaris Korps Marinir TNI AL

Setelah beberapa kali mengalami perubahan dalam organisasinya, akhirnya struktur organisasi Kopassus terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

Struktur organisasi Kopassus

1. Makopassus

Makopassus berlokasi di Cijantung dengan sesanti Pataka "Tribuana Chandraca Satya Dharma".

2. Grup-1/Parako

Grup-1/Parako berlokasi di Serang dengan sesanti Dhuaja "Eka Wastu Baladika".

Baca juga: Profil Lengkap Brigjen Iwan Setiawan, Danjen Kopassus yang Baru

3. Grup-2/Sandha

Grup-2/Sandha berlokasi di Solo dengan sesanti Dhuaja "Dwi Dharma Bhirawayudha".

4. Grup-3/Sandha

Grup-3/Sandha berlokasi di Cijantung dengan sesanti Dhuaja "Tri Kottaman Wira Naraca Byuha".

Baca juga: Apa Itu Kopassus, Satuan Elite TNI AD yang Melumpuhkan Semua Pelaku Pembajak Pesawat Garuda Indonesia di Thailand

5. Pudiklatpassus

Pusdiklatpassus berlokasi di Batujajar dengan sesanti Sempana "Tri Yudha Cakti".

6. Sat-81/Gultor

Sat-81/Gultor berlokasi di Cijantung dengan sesanti Dhuaja "Siap Setia Berani".

Baca juga: Mengenal Tradisi Voor den Boeg, Penghormatan untuk Merayakan Perubahan Strata Kepangkatan di TNI AL

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kapan THR Lebaran 2023 untuk ASN dan Karyawan Swasta Cair?

Kapan THR Lebaran 2023 untuk ASN dan Karyawan Swasta Cair?

Tren
Ini Sejumlah Perjalanan KA yang Terdampak Usai Kereta Api Turangga Ditabrak Truk di Jombang

Ini Sejumlah Perjalanan KA yang Terdampak Usai Kereta Api Turangga Ditabrak Truk di Jombang

Tren
Australia Tarik Obat Mengandunng Pholcodine, Apa Itu?

Australia Tarik Obat Mengandunng Pholcodine, Apa Itu?

Tren
Terungkap, Identitas dan Motif Pelaku Pembunuhan Dokter Mawar di Papua

Terungkap, Identitas dan Motif Pelaku Pembunuhan Dokter Mawar di Papua

Tren
Sejumlah Pihak yang Tolak Israel di Piala Dunia U-20 dan Alasannya

Sejumlah Pihak yang Tolak Israel di Piala Dunia U-20 dan Alasannya

Tren
Kereta Api Turangga Tertabrak Truk Gandeng di Jombang, KAI Tuntut Ganti Rugi?

Kereta Api Turangga Tertabrak Truk Gandeng di Jombang, KAI Tuntut Ganti Rugi?

Tren
BUMN Pelni Buka Rekrutmen Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin, Ini Syaratnya

BUMN Pelni Buka Rekrutmen Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin, Ini Syaratnya

Tren
Antiklimaks Euforia Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia...

Antiklimaks Euforia Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia...

Tren
Konsiliasi, Bukan Mediasi, Forum Penyelesaian Sengketa Khas Indonesia

Konsiliasi, Bukan Mediasi, Forum Penyelesaian Sengketa Khas Indonesia

Tren
Dianggap Cacat Menawan, Bisakah Lesung Pipi Dibuat?

Dianggap Cacat Menawan, Bisakah Lesung Pipi Dibuat?

Tren
Pengamat Beberkan Faktor Indonesia Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Penolakan Israel, Anggap Remeh FIFA

Pengamat Beberkan Faktor Indonesia Dicoret Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Penolakan Israel, Anggap Remeh FIFA

Tren
Minum Kopi atau Teh Saat Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Minum Kopi atau Teh Saat Berbuka Puasa, Mana yang Lebih Baik?

Tren
Jalur KA Pertama Sulawesi Diresmikan, Mengapa Perkembangan Kereta Luar Jawa Terkesan Lambat?

Jalur KA Pertama Sulawesi Diresmikan, Mengapa Perkembangan Kereta Luar Jawa Terkesan Lambat?

Tren
Berakhir Sia-sia, Ini Kronologi Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga Resmi Dicoret

Berakhir Sia-sia, Ini Kronologi Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 hingga Resmi Dicoret

Tren
Putri Bungsu HaHa Running Man Idap Guillain Barre Syndrom, Apa Itu?

Putri Bungsu HaHa Running Man Idap Guillain Barre Syndrom, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+