Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa Sebelum Terlambat, Ini Sederet Tes untuk Deteksi Kanker

Kompas.com - 01/02/2023, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kanker Sedunia 2023 akan diperingati pada Sabtu, 4 Februari 2023 mendatang.

Tema Hari Kanker Sedunia 2023 adalah "Close the care gap" yang berarti upaya menutup semua kesenjangan pada penanggulangan kanker.

Peringatan Hari Kanker Sedunia tersebut dapat menjadi momen bagi siapa pun untuk mengingat kembali betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kanker sedini mungkin.

Apa saja tes deteksi kanker yang perlu dilakukan?

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023, Kenali 5 Tanda Awal yang Tak Boleh Diabaikan

1. Kanker payudara

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita kanker payudara atau tidak, maka bisa melakukan skrining mamografi.

Dikutip dari Cancer, skrining mamografi efektif mengurangi kematian karena mampu mendeteksi kanker pada mereka yang berusia 40 hingga 74 tahun sejak dini.

Dilansir dari Indonesia Cancer Care Comunity, screening mamografi merupakan pemeriksaan payudara menggunakan sinar X dosis rendah, sehingga bisa mendeteksi tumor atau kanker pada payudara, bahkan yang ukurannya sangat kecil.

Kebanyakan ahli merekomendasikan seorang wanita melakukan skrining saat usianya menginjak 50 tahun.

Pemeriksaan kanker payudara juga bisa diketahui dengan MRI Payudara.

Seseorang sebenarnya juga bisa melakukan pemeriksanaan payudara sendiri secara teratur.

Nantinya, ketika melakukan pemeriksaan sendiri dan menemukan benjolan atau perubahan yang tidak biasa, maka harus segera menghubungi medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2023: Link Twibbon dan Sejarah Peringatannya

2. Kanker serviks

Untuk mengetahui apakah Anda memiliki kanker serviks atau tidak, maka bisa melakukan skrining kanker serviks dengan cara tes human papillomavirus (HPV) dan Pap Smear.

Anda bisa melakukan salah satu tes tersebut atau mengkombinasikan keduanya jika ingin melakukan skrining.

Tes tersebut dapat mencegah penyakit karena bisa memungkinkan sel abnormal ditemukan dan diobati sebelum menjadi kanker.

Pengujian bisa dilakukan pada usia mulai 21 tahun hingga 65 tahun.

Baca juga: Bintik Merah di Payudara, Benarkah Tanda Penyakit Kanker?

3. Kanker kolorektal

Untuk skrining kanker kolorektal sejumlah tes yang bisa dilakukan, di antaranya kolonoskopi, sigmoidoskopi, dan tes feses.

Selain mampu mendeteksi kanker kolorektal, kolonoskopi dan sigmoidoskopi juga bisa membantu mencegah berkembangnya penyakit lain.

Pasalnya tes ini juga bisa menemukan pertumbuhan usus besar yang tidak normal.

Baca juga: Mengenal Sindrom Lynch, Pemicu Kanker yang Harus Diwaspadai

4. Kanker paru

Sebagaimana dikutip Kemenkes, hingga saat ini belum ada metode skrining yang sesuai bagi kanker paru secara umum.

Namun skrining paru direkomendasikan untuk deteksi terbatas pada kelompok pasien risiko tinggi seperti berusia lebih dari 40 tahun, merokok lebih dari 30 tahun dan berhenti merokok dalam kurun 15 tahun atau berusia lebih dari 50 tahun dengan riwayat merokok lebih dari 20 tahun.

Pemeriksaan kanker paru yang bisa dilakukan yakni pemeriksaan low-dose CT scan setiap tahun selama 3 tahun.

Namun, pemeriksaan ini tak bisa dilakukan pada pasien yang memiliki komorbid berat.

Baca juga: 9 Penyebab Kanker Tiroid yang Perlu Diketahui

5. Kanker ovarium

Untuk mengetahui apakah seseorang menderita kanker ovarium, maka ada sejumlah tes yang bisa dilakukan.

Tes tersebut yakni tes darah untuk mengetahui ada tidaknya protein CA-125 yang menjadi penanda adanya kanker.

Sebagaimana dilansir dari laman Kemenkes, metode awal yang bisa digunakanyakni dengan cara USG perut yang dilanjutkan dengan CT Scan atau MRI.

Terdapat juga pemeriksaan biopsi di mana dokter akan mengambil sampel jaringan ovarium untuk diteliti di laboratorium.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com