KOMPAS.com - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia dengan kecerdasannya.
Saat ini, telah banyak sektor pekerjaan yang yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada teknologi artificial intelligence yang dapat melakukan atau menggantikan manusia sepenuhnya.
Baca juga: Artificial Intelligence dan Kepenulisan
Dilansir dari laman Britannica, kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah kemampuan mesin untuk melakukan tugas yang dianggap serupa dengan kecerdasan manusia.
Biasanya penggunaan teknologi artificial intelligence diterapkan di aplikasi umum seperti game, terjemahan bahasa, expert systems, hingga robotika.
Artificial intelligence pertama kali mencuat sejak dimulainya perkembangan komputer digital di tahun 1940-an.
Baca juga: Meninjau Metaverse dan Artificial Intelligence dari Customer Experince
Istilah artificial intelligence sering diterapkan pada proyek pengembangan sistem yang serupa dengan proses intelektual yang menjadi karakteristik manusia.
Karakteristik tersebut meliputi kemampuan untuk bernalar, menemukan makna, menggeneralisasi, hingga belajar dari pengalaman masa lalu.
Sejak pengembangan komputer digital pada tahun 1940-an, memperlihatkan bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan tugas yang sangat kompleks dengan sangat baik.
Namun, meskipun terus mengalami kemajuan dan perkembangan dalam kecepatan pemrosesan dan kapasitas memori, belum ada program yang dapat menandingi fleksibilitas manusia dalam domain yang lebih luas.
Di sisi lain, beberapa program telah mencapai tingkat kinerja ahli dan profesional manusia dalam melakukan tugas spesifik tertentu. Sebut saja diagnosis medis, mesin pencari, dan pengenalan suara atau tulisan tangan.
Baca juga: Marabahaya Artificial Intelligence