Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Minat Terjun ke Politik, Pengamat: Boleh Beda Partai tapi Hati-hati dengan Politik Dinasti

Kompas.com - 30/01/2023, 20:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Potensi Kaesang di dunia politik

Saat ditanya terkait peluang Kaesang terjun ke dunia politik, dirinya menilai Kaesang memiliki potensi.

Akan tetapi, memiliki potensi bukan berarti menjadikan seseorang serta-merta memiliki kapasitas.

"Punya potensi artinya peluang untuk masuk politik itu besar karena posisi Jokowi masih menjadi presiden sehingga pengaruhnya masih sangat kuat," kata dia.

Ia menjelaskan, pola-pola politik dinasti di Indonesia menunjukkan saat seseorang masih memiliki silsilah atau hubungan darah dengan penguasa, maka dia memiliki peluang untuk mendapatkan berbagai keuntungan jika seseorang tersebut juga ingin terjun ke dunia politik.

Dirinya mencontohkan, hal tersebut juga terjadi pada sang kakak, Gibran yang menjadi wali kota padahal dulunya dikenal sebagai pengusaha dan bukan orang partai.

"Dalam suatu sistem demokrasi dan sistem partai politik yang sehat, seharusnya yang menjadi calon (kepala daerah), orang-orang kader politik yang sudah melalui kaderisasi, orang-orang yang sudah lama menunjukkan dedikasi dan pengabdian," kata dia.

Baca juga: Kaesang Mau Terjun ke Politik, Jokowi: Saya Enggak Mempengaruhi

Menurutnya, dengan pola yang sama dengan sang kakak, Kaesang berpeluang langsung masuk dan menjadi calon wali kota. Namun menurutnya, cara demikian sesungguhnya bukanlah cara yang sehat.

"Seandainya Mas Kaesang tertarik ke politik menurut saya jadi apresiasi yang bagus, akan menjadi tradisi yang bagus, seandainya dia menempuh cara berbeda dari kakaknya. Jadi masuk dulu jadi anggota partai dulu sekarang, kemudian nyalon wali kota beberapa tahun yang akan datang," ujar dia.

Dirinya menuturkan, akan menjadi contoh yang baik jika Kaesang bisa menjadi calon kepala daerah dari partai setelah dirinya menunjukkan pengabdian, kinerja dan loyalitas.

Ia juga menambahkan, logika berpolitik berbeda dengan logika berbisnis. Bisnis berorientasi kepada profit untuk perusahaan.

"Kalau politik orientasi pengabdian jadi bagaimana supaya yang mendapatkan keuntungan adalah publik, bukan untuk individu tertentu atau perusahaan namun untuk sebanyak-banyaknya publik, warga negara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com