Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis BMKG Terkait Gempa M 4,0 Kabupaten Bandung, Penyebabnya Aktivitas Sesar Garsela

Kompas.com - 28/01/2023, 07:29 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa terkini tektonik dengan magnitudo (M) 4,0 menggetarkan wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya pada Sabtu (28/1/2023) pukul 01.00.33 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan, gempa terkini berpusat pada koordinat 7,22 derajat LS dan 107,59 derajat BT.

Lebih tepatnya, berlokasi di darat pada jarak 23 km arah tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 km.

"Gempa bumi ini diawali dengan dua gempa pendahuluan (foreshock) M 2,6 dan M 3,0," kata Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu pagi.

Baca juga: BMKG Rilis Peta Bahaya Gempa Cianjur akibat Sesar Cugenang, Ini Daftarnya


Penyebab gempa terkini di Bandung

Daryono memaparkan, gempa terkini di Bandung merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.

Dikutip dari Kompas.com, Sesar Garsela atau Sesar Garut Selatan adalah salah satu sesar aktif yang ada di wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Sesar ini memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 km.

Catatan BMKG, Sesar Garsela merupakan sesar aktif karena telah menyebabkan kluster aktivitas kegempaan atau seismisitas sejak 2008.

Namun sampai saat ini, para ahli belum mengetahui laju pergeseran sesar dan magnitudo tertarget yang dapat dilepaskan oleh sesar Garsela.

Untuk itu, sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.

Baca juga: Kembali Picu Gempa di Cianjur, Kenali Potensi Bahaya Sesar Cugenang

Dampak gempa bumi

Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan atau shakemap BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat dirasakan di beberapa wilayah.

Menurut Daryono, gempa hari ini dirasakan di wilayah Soreang dan Banjaran, Kabupaten Bandung, dengan skala intensitas II-III MMI.

Skala intensitas yang sama juga dirasakan di Kota Bandung. Artinya, getaran gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung turut bergoyang.

Getaran juga dirasakan nyata di dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

"Namun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," ujar Daryono.

Adapun hingga pukul 01.46 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan adanya empat aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

Tepatnya, gempa susulan terjadi pada pukul 01.08 WIB, 01.13 WIB, 01.17 WIB, dan 01.36 WIB dengan kekuatan terkecil 2,4 dan terbesar 3,5.

Baca juga: Sesar Kendeng Disebut Bisa Memicu Gempa hingga M 7 di Jawa, Ini Bedanya dengan Megathrust

Rekomendasi BMKG

Daryono pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Terkini Lainnya

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

Tren
Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Kiky Saputri Keguguran karena Kista Ovarium, Berikut Gejalanya

Tren
Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Agar Tetap Sehat, Ini Waktu Terbaik Olahraga Saat Berpuasa

Tren
Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Resmi, Ini Kelompok Pekerja yang Berhak Dapat THR 2024

Tren
Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Alami Keputihan dan Flek Coklat, Apakah Puasanya Masih Sah?

Tren
Insiden Terbaru Pesawat Boeing, Panel Lepas Sebelum Mendarat

Insiden Terbaru Pesawat Boeing, Panel Lepas Sebelum Mendarat

Tren
4 Perusahaan Diduga Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp 2,5 Triliun di LPEI

4 Perusahaan Diduga Korupsi Pembiayaan Ekspor Rp 2,5 Triliun di LPEI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com