KOMPAS.com - Asam urat jadi salah satu penyakit yang umum diderita oleh masyarakat Indonesia.
Mengutip laman Kemenkes, penyakit asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat.
Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.
Baca juga: Ciri-ciri Asam Urat di Tangan dan Kaki serta Cara Mengobatinya
Berikut 5 hal penting yang sebaiknya diketahui oleh penderita asam urat.
Dilansir dari laman NIAMS National Institutes of Health, gejala asam urat yang paling umum adalah nyeri pada sendi.
Banyak orang mengalami asam urat pertama kali di salah satu jempol kaki mereka. Namun, penyakit ini juga dapat memengaruhi persendian lain di tubuh penderitanya.
Penderita asam urat dapat merasakan sakit yang cukup hebat, bahkan sampai persendian terasa bengkak, merah, hangat, dan kaku.
Baca juga: Tanpa Obat, Ini Cara Menurunkan Asam Urat dan Tekanan Darah Tinggi
Asam urat juga biasanya terjadi pada satu sendi yang dipicu oleh makanan tertentu, alkohol, obat-obatan tertentu, trauma fisik, atau penyakit tertentu.
Jika asam urat tidak diobati untuk jangka waktu yang lama, akan menyebabkan benjolan atau tophi, yaitu penumpukan kristal berbentuk jarum di bawah kulit, di dalam dan sekitar persendian dan organ lainnya.
Awalnya tidak menyakitkan, namun, seiring waktu dapat menjadi nyeri hingga menyebabkan kerusakan tulang dan jaringan lunak serta kelainan bentuk sendi.
Baca juga: Cara Makan Ikan yang Aman untuk Penderita Asam Urat
Dilansir dari laman NHS, asam urat terkadang dipengaruhi oleh faktor keturunan. Hal tersebut lebih sering terjadi pada pria, terutama seiring bertambahnya usia.
Namun, siapa pun bisa menjadi penderita asam urat, terutama ketika ia memiliki kelebihan berat badan dan suka mengonsumsi alkohol.
Seseorang yang memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, masalah ginjal, osteoarthritis atau diabetes juga punya peluang yang lebih besar untuk terkena asam urat.
Selain itu, asam urat juga menyerang seseorang yang pernah menjalani operasi atau cedera serta wanita yang telah mengalami menopause.
Baca juga: Benarkah Air Rebusan Daun Salam Bisa Menurunkan Asam Urat?
Ada sejumlah pantangan atau hal-hal yang harus dihindari oleh penderita asam urat, antara lain sebagai berikut:
Baca juga: Cara Membuat Ramuan Herbal untuk Menurunkan Asam Urat Tinggi
Serangan asam urat biasanya diobati dengan antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Selain itu, untuk mengurangi efek asam urat, Anda bisa melakukan hal berikut:
Baca juga: Benarkah Makan Kangkung Memicu Asam Urat Kambuh?
Asam urat bisa kambuh setiap beberapa bulan atau mungkin dalam beberapa tahun. Bahkan bisa muncul lebih sering jika tidak diobati.
Jika Anda sering mengalami kadar asam urat tinggi dalam darah, maka sesegera mungkin untuk minum obat penurun asam urat.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir asam urat datang kembali adalah sebagai berikut:
Selain itu, pola hidup sehat dengan olahraga secara teratur juga bisa mencegah asam urat datang kembali.
Tetapi, pantikan untuk menghindari hindari terlalu intens atau yang dapat memberi banyak tekanan pada persendian.
Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Asam Urat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: 12 Makanan Pantangan https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.