KOMPAS.com - Terdapat sejumlah kota di beberapa negara yang jarang terkena sinar matahari.
Alhasil, kota-kota tersebut menjadi kota dengan malam yang panjang.
Tak hanya kegelapan, beberapa lokasi juga diselimuti oleh awan mendung.
Kemunculan sinar matahari yang jarang juga berdampak pada suhu udara yang cenderung lebih dingin dibandingkan kota-kota lainnya.
Lantas, kota mana saja yang jarang terkena sinar matahari?
Karena letak geografisnya, beberapa kota terpaksa harus melewati malam yang lebih panjang dibandingkan kota-kota lainnya.
Berikut beberapa kota di berbagai negara yang harus melalui malam yang panjang:
Dilansir dari Kompas.com (2021), Rjukan, Norwegia adalah kota yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi.
Hal itu menyebabkan tempat ini menjadi salah satu kota yang paling jarang tersentuh matahari.
Selama September hingga pertengahan Maret, kota ini tidak mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Kendati dekimian, warga di Rjukan, Norwegia akhirnya menemukan secercah sinar dengan memanfaatkan tiga cermin besar bertenaga surya yang dipasang di ketinggian 450 meter di atas kota.
Baca juga: Jadwal Perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Solo, Kerlip Lampion hingga Pesta Kembang Api
Selain Rjukan, kota di Norwegia yang jarang terkena sinar matahari adalah Tromso.
Kota itu terletak lebih dari 200 mil di utara lingkaran Artik, Tromso, Norwegia.
Menurut The Atlantic, selama November hingga Januari, matahari tidak terbit sama sekali di wilayah itu.
Kemudian, hari-hari akan semakin panjang pada Mei hingga Juli di mana saat itu matahari tidak pernah terbenam.