Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Tipes dan Caranya Memengaruhi Tubuh Penderita

Kompas.com - 21/01/2023, 10:47 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Tipes menjadi salah satu penyakit yang cukup umum diderita masyarakat Indonesia.

Dikutip dari laman MediaKom Kemenkes, di Indonesia penyakit tipes bersifat endemik dan menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun ke tahun.

Tipes adalah infeksi bakteri yang dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ yang bahkan dapat menyebabkan komplikasi serius.

Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Saat Sakit Tipes

Apa yang menyebabkan seseorang menderita tipes?

Penyebab tipes

Tipes atau dalam bahasa ilmiah dikenal dengan typhoid fever (demam tifoid) disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut salmonella typhi.

Dilansir dari NHS, penyebab tipes diketahui sebagai berikut:

  • Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri, kemudian menyentuh mulut sebelum mencuci tangan
  • Mengonsumsi makanan laut dari sumber air yang terkontaminasi oleh kotoran atau kencing yang terinfeksi bakteri tipes
  • Mengonsumsi sayuran mentah yang telah dipupuk dengan kotoran manusia
  • Mengonsumsi produk susu yang terkontaminasi
  • Melakukan seks oral atau anal dengan orang yang terinfeksi bakteri salmonella typhi

Baca juga: Gejala Tipes Tak Hanya Demam, Apa Saja?

Diketahui, bakteri salmonella typhi akan berada di kotoran orang yang terkena tipes.

Ketika penderita tidak mencuci tangan dengan bersih setelah ke toilet, mereka dapat mengkontaminasi makanan yang disentuh.

Akibatnya, orang lain yang ikut mengonsumsi makanan tersebut bisa terinfeksi. Kadang, bakteri salmonella typhi juga dapat dikeluarkan melalui kencing orang menderita tipes.

Oleh karena itu, penderita tipes wajib mencuci tangan dengan bersih setelah setelah buang air kecil.

Baca juga: Apa Itu Bakteri Salmonella, Bahaya dan Penyakit yang Ditimbulkan

Bagaimana bakteri tipes memengaruhi tubuh

Ilustrasi demam, demam bisa jadi gejala demam berdarah (DBD) atau tipes. Kenali perbedaan gejala demam berdarah dan tipes pada anak. Cara mengobati tipes pada anakShutterstock/Mama Belle and the kids Ilustrasi demam, demam bisa jadi gejala demam berdarah (DBD) atau tipes. Kenali perbedaan gejala demam berdarah dan tipes pada anak. Cara mengobati tipes pada anak

Setelah mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi bakteri salmonella typhi, bakteri tersebut akan masuk ke sistem pencernaan.

Di sana mereka akan berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan penderitanya mengalami suhu tinggi, sakit perut, dan sembelit atau diare.

Jika tidak segera diobati, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke area lain di dalam tubuh.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com