KOMPAS.com - Penyakit tipes masih menjadi perhatian di Indonesia karena banyak orang yang menderita penyakit ini.
Dilansir laman Kemenkes, 10 Mei 2022, di Indonesia penyakit ini bersifat endemik dan merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 364/MENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid, dari telaah kasus di rumah sakit besar di Indonesia, kasus infeksi tipes menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun dengan rata-rata kesakitan 500 per 100.000 penduduk dengan kematian sekitar 0,6-5 persen.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi oleh kotoran manusia.
Tipes juga disebut demam tifoid (typhoid fever). Di seluruh dunia, demam tifoid mempengaruhi sekitar 11 hingga 21 juta orang.
Tipes paling sering terjadi di bagian dunia di mana air dan makanan mungkin tidak aman dan memiliki sanitasi buruk. Beberapa di antaranya seperti Asia Selatan, terutama Pakistan, India, dan Bangladesh.
Penyakit ini menyebar melalui kontaminasi limbah makanan atau air dan melalui kontak orang ke orang.
Orang yang sedang sakit dan orang yang sudah sembuh tetapi masih menularkan bakteri di kotorannya (tinja) dapat menyebarkan Salmonella typhi.
Anda bisa terkena tipes jika:
Baca juga: Data Kumulatif Sebut Ratusan Mahasiswa di Bandung Idap HIV, Bagaimana Gejala dan Cara Penularan HIV?
Dikutip dari Mayoclinic, tanda dan gejala tipes cenderung berkembang secara bertahap dan biasanya muncul satu hingga tiga minggu setelah terpapar penyakit.
Tanda awal tipes antara lain sebagai berikut:
Sementara itu jika gejala tipes awal tidak diobati, maka bisa menyebabkan Anda:
CDC mencatat beberapa orang yang terkena tipes juga mengembangkan ruam datar, bintik-bintik berwarna mawar.
Baca juga: Gejala Asam Urat dan Tanda Harus Segera Periksa
Untuk mencegahnya Anda bisa mendapat vaksinasi, makan makanan dan minuman yang benar-benar higienis, serta mencuci tangan dengan sabun dan air bersih selama 20 detik.
Selain itu hindari minum air yang tidak dimasak. Air minum yang tercemar merupakan masalah khusus di daerah endemik demam tifoid.
Hindari juga buah dan sayuran mentah. Karena produk mentah mungkin telah dicuci dengan air yang terkontaminasi.
Pilih makanan panas. Hindari makanan yang disimpan atau disajikan pada suhu kamar. Mengukus makanan hingga suhunya panas adalah yang terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.