Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Kereta Api Terburuk di Australia Tewaskan 83 Jiwa

Kompas.com - 18/01/2023, 07:35 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Kecelakaan kereta api terparah di Australia ini mengundang perhatian warga sekitar yang ingin melihat dan membantu proses evakuasi.

Kendati begitu, kebanyakan warga sipil yang memenuhi lokasi justru menyulitkan regu penyelamat dalam melakukan tugasnya.

Pada pukul 08.50 waktu setempat, sekitar 1.500 orang telah memadati lokasi hingga berdesak-desakan di dekat rel.

Bahkan, tak sedikit yang menyamar sebagai petugas dan naik ke reruntuhan jembatan untuk melihat lebih dekat.

Bukan hanya menyulitkan, perilaku itu membahayakan nyawa penumpang kereta yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Regu penyelamat pun harus merangkak ke ruang kecil di antara puing-puing jembatan untuk menjangkau para korban.

Hingga pada akhir evakuasi, regu penyelamat mencatat total 83 orang tewas, terdiri dari delapan orang di gerbong satu, 44 orang di gerbong tiga, dan 31 orang di gerbong empat.

Baca juga: Bolehkah Naik Kereta dari Stasiun Berbeda dari yang Tertera di Tiket?

Bukan kali pertama terjadi

Dikutip dari The New Daily, usai insiden yang menewaskan puluhan nyawa ini, sebuah penyelidikan yang dipimpin hakim ketua Pengadilan Distrik News South Wales, James Staunton dilakukan untuk mengungkap penyebabnya.

Berlangsung mulai Februari 1977, penyelidikan mengungkapkan bahwa insiden kereta api tergelincir di jembatan Bold Street bukan pertama kali terjadi.

Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada lokomotif kereta api di 1967, serta kereta batu bara pada 1975.

Beragam peristiwa itu dipicu oleh jalur rel kereta yang dilaporkan berada dalam kondisi sangat tidak memuaskan.

Terpantau, rel kereta telah melebar dan berukuran jauh lebih besar dari ukuran standar.

Kondisi ini menyebabkan roda kiri depan lokomotif jatuh ke dalam lintasan dan membuatnya melaju ke penyangga jembatan.

Kecelakaan kereta api di Granville pada 1977 silam pun menjadi berita utama di seluruh dunia dan tercatat sebagai bencana rel terburuk dalam sejarah Australia.

Hingga hari ini, puluhan pekerja layanan darurat dan penyintas masih menderita trauma akan ingatan adegan berdarah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com