KOMPAS.com - Hari ini 234 tahun lalu, tepatnya pada 7 Januari 1789, Amerika Serikat (AS) melangsungkan pemilihan presiden yang pertama kali.
Sebulan kemudian, tepatnya pada 4 Februari, George Washington terpilih sebagai presiden dan dilantik pada 30 April 1789.
Semenjak pertama kali dilangsungkan, hingga saat ini pemilihan presiden Amerika Serikat menggunakan sistem Electoral College.
Dilansir dari History, sistem Electoral College ditetapkan oleh Konstitusi AS.
Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Temukan Obat Baru untuk Turunkan Kolesterol, Apa Itu?
Sistem Electoral College memberikan hak kepada semua warga negara Amerika yang berusia di atas 18 tahun untuk memilih kandidat, yang pada gilirannya akan memilih presiden.
Namun, anggota Kongres AS tidak bisa menjadi pemilih.
Setiap negara bagian diizinkan untuk memilih sebanyak mungkin pemilih karena memiliki senator dan perwakilan di Kongres.
Presiden dan wakil presiden adalah satu-satunya pejabat federal terpilih yang dipilih oleh Electoral College, bukan melalui pemungutan suara langsung.
Baca juga: Virus Polio Muncul di Amerika dan Inggris, Haruskah Indonesia Waspada?
Saat ini, partai politik biasanya mencalonkan calon presiden di konvensi negara bagian mereka atau dengan pemungutan suara dari komite pusat negara bagian.
Loyalis partai sering dipilih untuk calon presiden.
Pada hari pemilihan presiden, para pemilih dari partai yang mendapat suara paling populer dipilih dalam sistem pemenang ambil semua.
Dengan pengecualian Maine dan Nebraska, yang mengalokasikan pemilih secara proporsional.
Untuk memenangkan kursi kepresidenan, seorang kandidat membutuhkan mayoritas 270 suara elektoral dari 538.
Diberitakan Kompas.com (5/11/2012), esensi dari sistem Pilpres di AS adalah pertarungan antara 51 negara bagian (termasuk Washington DC).
Selain itu, pilpres di AS menggunakan sistem pemilu tidak langsung karena perolehan suara terbanyak tidak bisa memutuskan siapa presiden berikutnya.
Sehingga, dalam sejarahnya, pilpres AS mengalami beberapa peristiwa di mana presiden pilihan rakyat tidak bisa menjabat di Gedung Putih.
Contohnya, yakni Andrew Jackson yang menang dalam pemungutan suara pilpres 1824, tetapi di Electoral College, yang bersangkutan kalah dari John Quincy Adams.
Ada juga nama Samuel Tilden. Ia menang dalam pemungutan suara pilpres 1876, tetapi di Electoral College dia kalah dari Rutherford B Hayes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.