KOMPAS.com - Otoritas Kesehatan di Amerika Serikat mengidentifikasi temuan virus polio untuk pertama kalinya di sampel air limbah New York City, Amerika Serikat.
Temuan virus polio tersebut diketahui memiliki strain yang berbeda dari sebelumnya. Pada virus polio ini justru ditemukan pada turunan vaksinnya.
Dilansir dari Reuters, virus itu berasal dari penggunaan vaksin polio oral yang mengandung virus hidup yang dilemahkan.
Setelah anak-anak divaksinasi, mereka mengeluarkan virus di kotoran mereka selama beberapa minggu. Virus tersebut menyebar dan bermutasi kembali ke strain berbahaya dan menyerang komunitas yang kurang vaksinasi.
Temuan ini menjadi kasus polio pertama yang terkonfirmasi di Amerika Serikat, setelah hampir 10 tahun terakhir.
Selain di New York, virus yang identik juga ditemukan di London dan Yerusalem.
Lantas, apa penyebab kemunculan virus polio?
Baca juga: Virus Polio Ditemukan pada Limbah di New York, Ini Gejala yang Bisa Muncul
Masih dilansir dari sumber yang sama, Pemimpin Polio Global di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan para ahli sepakat bahwa kemunculan virus polio di New York ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemberian vaksinasi.
Perasaan ragu untuk menerima vaksin polio menjadi masalah yang berkembang sebelum pandemi.
Selain itu, kemunculan Covid-19 juga berdampak pada gangguan pemberian imunisasi rutin dalam satu generasi.
Hal serupa juga disampaikan oleh Epidemiolog asal Griffith University Australia Dicky Budiman.
Menurutnya, perhatian masyarakat terhadap Covid-19 membuat mereka terlena bahwa ada jenis imunisasi lainnya yang juga perlu diterima.
"Selama ini masyarakat dunia terlalu fokus pada Covid-19 dan melupakan program pencegahan yang berbentuk program rutin vaksinasi dan imunisasi," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (17/8/2022).
Akibatnya, pencegahan penyakit menular melalui imunisasi dan vaksinasi tidak ditangani dengan tepat.
"Anak-anak karena banyak di rumah, program vaksinasinya tidak berjalan dan disitu lah memberi peluang adanya kasus yang tadinya tidak leluasa untuk merebak karena herd imunity, menjadi kembali timbul," tambah dia.
Baca juga: Apakah Covid-19 Berdampak pada Pemberantasan Polio? Ini Kata WHO