Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komet C/2022 E3 (ZTF) Hanya Melintas Sekali Seumur Hidup, Kapan Bisa Dilihat di Indonesia?

Kompas.com - 13/01/2023, 08:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komet C/2022 E3 (ZTF) akan melintas di dekat Bumi pada awal Februari ini.

Komet C/2022 E3 (ZTF) adalah komet langka yang hanya dapat dilihat sekali seumur hidup.

Disebut sekali seumur hidup lantaran rentang waktu kemunculan ZTF jauh melebihi rata-rata usia manusia hidup, yakni mencapai 50.000 tahun sekali.

 

Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui unggahan Instagram menjelaskan, komet ini pertama kali diamati pada 10 Juli 2021.

Nama ZTF sendiri merupakan singkatan dari Zwicky Transient Facility, sebuah fasilitas pengamatan astronomis di Observatorium Palomar, California, Amerika Serikat.

Baca juga: Apa Perbedaan antara Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?

Lalu, kapan komet C/2022 E3 (ZTF) mulai dapat terlihat dari Indonesia?


Baca juga: Bisa Diamati di Seluruh Indonesia, Catat Jadwal Saksikan Komet Neowise

Jadwal komet C/2022 E3 (ZTF) melintas di Indonesia

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang mengungkapkan, lamanya komet C/2022 E3 atau ZTF melintas karena orbitnya yang berbentuk seperti hiperbola.

Orbit hiperbola adalah orbit yang mempunyai nilai kelonjongan atau eksentrisitas lebih besar dari satu, sehingga membentuk kurva terbuka di kedua titik fokusnya.

Dia menerangkan, komet C/2022 E3 sebenarnya sudah dapat disaksikan mulai Kamis (12/1/2023) dini hari.

"Sebenarnya komet ZTF ini sudah dapat disaksikan di Indonesia sejak tadi dini hari ini, 12 Januari 2023, pukul 02.30 waktu setempat sesuai zona waktu masing-masing," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Dini hari tadi, lanjut Andi, komet ini terlihat dari arah timur laut hingga ke utara sebelum Matahari terbit.

Adapun pada 29 Januari 2023, komet akan terlihat dua kali, yakni saat tengah malam dan pada pukul 23.00 waktu setempat.

Pada 30 Januari 2023, komet akan terlihat pada pukul 21.00 waktu setempat dari arah utara dekat konstelasi Draco.

"Hingga 30 Januari, komet dapat disaksikan hingga pukul 05.30 waktu setempat di arah utara," kata dia.

Baca juga: Langit Merah di Jambi Juga Pernah Terjadi di China, Kapan Persisnya?

Ilustrasi komet jatuh ke Bumi. Pada 13.000 tahun yang lalu, pecahan komet yang besar menyebabkan badai api dan melanda Planet Bumi, yang memicu Zaman Es.SHUTTERSTOCK/SHUTTERSTOCK/MARKO ALIAKSANDR Ilustrasi komet jatuh ke Bumi. Pada 13.000 tahun yang lalu, pecahan komet yang besar menyebabkan badai api dan melanda Planet Bumi, yang memicu Zaman Es.

Namun demikian, komet C/2022 E3 (ZTF) akan melintas di dekat Bumi dengan jarak 42.472.000 km, pada 2 Februari 2023 pukul 00.32 WIB, 01.32 Wita, dan 02.32 WIT.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com