Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puja-puji Megawati untuk Dirinya Sendiri di HUT Ke-50 PDI-P

Kompas.com - 11/01/2023, 11:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) digelar meriah di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (10/1/2023).

Dalam acara tersebut, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan banyak hal dalam sambutannya.

Di antaranya adalah kelakar bahwa dirinya merupakan sosok yang pintar, cantik, dan karismatik.

Klaim ini bukan tanpa alasan.

Baca juga: Kode-kode Megawati di HUT PDI-P, Dukungan untuk Puan dan Sindiran ke Jokowi?

Dapat banyak gelar

Menurutnya, ia telah menerima banyak gelar kehormatan akademik dan beberapa harus tertunda akibat pandemi Covid-19.

"Aku tahu-tahu ketiban (tertimpa) (gelar) profesor aja dua, Opo maneh (apa lagi), doktor honoris causa sembilan. Masih nunggu maneh (lagi) lima karena pandemi," kata Megawati dalam pidatonya.

Megawati pun heran banyak perguruan tinggi yang memberinya gelar kehormatan. Ia menduga bahwa hal ini tak lepas dari kepintaran dan karismanya.

Sebab, selama ini, ia mengeklaim berhasil membesarkan nama PDI-P meski telah menghadapi banyak tantangan.

Pada masa Orde Baru, misalnya, Megewati menyebut partainya sempat mengalami dualisme kepemimpinan dan tak diakui oleh pemerintah.

Berkat perjuangannya, akhirnya partai berlambang kepala banteng itu mendapat pengakuan.

Megawati pun kemudian berkelakar bahwa dirinya merupakan perempuan yang pintar, cantik, dan karismatik.

"Kalau aku mau selfie pasti pengikutku akeh (banyak). Kenapa? Satu, perempuan. Dua, cantik," jelas dia.

Baca juga: Dikisahkan Megawati Sambil Menangis, Ini Sosok Tasdi, Mantan Sopir Truk yang Jadi Bupati

Kriteria pemimpin masa depan

Tak hanya itu, Megawati menganggap kriteria pemimpin masa depan ada pada dirinya.

Hal ini diungkapkannya saat menanggapi pertanyaan yang ia terima mengenai kriteria pemimpin masa depan.

"Ada pertanyaan, pemimpin masa depan yang Ibu harapkan itu seperti apa? Aih, aku bilang, kok lu enggak ngelihatin gue ya. Orang jelas-jelas ada. Aduh gawat," kata Megawati.

Dalam pidatonya, Megawati juga mendorong perempuan Indonesia untuk bergerak maju.

Ia mencontohkan, dirinya yang merupakan Presiden Indonesia perempuan pertama dan ketua umum partai perempuan pertama.

"Pada kenyataannya saya bisa membuktikan jadi nomor satu. Presiden perempuan jadi nomor satu. Wakil Presiden perempuan nomor satu, termasuk ketua umum partai politik nomor satu," kata dia.

Baca juga: Membaca Kode Megawati soal Jangan Remehkan Calon Perempuan dari PDI-P...

Dijuluki "Ratu Preman"

Megawati juga menceritakan pengalamannya pernah mendapat julukan "Ratu Preman" di masa awal kepemimpinan partainya.

Menurut dia, julukan tersebut berasal dari aparat keamanan yang mengawalnya.

Hal ini bermula saat ia mendengar percakapan aparat keamanan melalui handy talkie (HT).

Dalam percakapan tersebut, cerita Megawati, aparat menyinggung soal "semut-semut merah" yang merupakan julukan kader PDI-P dan "Ratu Preman".

"(Aparat berkata) 'semut-semut merah'-nya sudah datang apa belum. Yang terutama 'Ratu Preman'-nya ada di mana ya?" ucap Megawati.

Ia pun kemudian penasaran dengan "Ratu Preman" yang dimaksud oleh pengawalnya.

"Kan ada pengawal saya. Saya (tanya) 'Eh, Ratu Preman itu sopo to (siapa sih)?'," kata Megawati ke pengawalnya saat itu.

"Lho, ya ibulah," jawab si pengawal.

Mengetahui hal itu, Megawati mengaku tak mempersoalkannya karena memang ia memiliki banyak anak buah preman di PDI-P.

(Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan, Nicholas Ryan Aditya, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Fitria Chusna Farisa/Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com