Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Logo PDI-P Banteng, Bukan Kerbau? Ini Sejarah dan Maknanya

Kompas.com - 10/01/2023, 14:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kenapa banteng bukan kerbau?

Logo PNI terinspirasi dari lambang Perhimpunan Indonesia. Namun, kenapa tidak mengadopsi hewan kerbau menjadi lambang PNI? 

Soekarno memiliki alasan mengubah kerbau menjadi banteng sebagai logo PNI.

Menurut Bung Karno, kata Arnold, kerbau terlalu lunak untuk bangsa Indonesia yang berjuang menghadapi imperialisme dan kolonialisme Belanda.

Adapun banteng, menurut Soekarno, lebih berani dan sigap dalam menghadapi musuhnya.

"Bung Karno adalah banteng Indonesia di masa pergerakan nasional sampai sekarang," kata Arnold.

Selanjutnya, partai-partai yang berhaluan nasionalis dan mengeklaim sebagai ahli waris PNI kemudian banyak menggunakan banteng (kepala atau badan) sebagai lambang partai dengan bingkai berbeda.

Kepala banteng bahkan saat itu sempat diusulkan menjadi bagian dari bendera nasional dalam Kongers Rakyat Indonesia 1939.

Sejarawan McTurnan Kahin dalam Nasionalisme dan Revolusi Indonesia mencatat, banyak peserta kongres mengusulkan untuk memasukkan gambar kepala banteng ke bendera Merah Putih.

Sempat diwarnai perdebatan, kongres kemudian menetapkan bendara nasional adalah Merah Putih tanpa kepala banteng.

Baca juga: Deretan Pejabat Nonpartai Hadiri HUT PDI-P: Mahfud MD hingga Budi Gunawan

Logo PDIwikipedia Logo PDI

Saat fusi lima partai politik menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973 simbol banteng masih diadopsi sebagai lambang partai. 

Namun, logo PDI saat itu hanya tampak kepala banteng dari depan. Logo tersebut bertahan hingga Pemilu 1997. 

Makna logo PDI-P

Dikutip dari laman resmi PDI-P, lambang mata merah banteng dengan pandangan tajam melambangkan sikap selalu waspada terhadap ancaman dalam berjuang.

Sementara itu, moncong putih melambangkan dapat dipercaya dan komitmen dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Warna dasar merah melambangkan keberanian dalam mengambil risiko dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran untuk rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com